Waduh! Bangkai Roket Tiongkok 20 Ton Bakal Hantam Bumi Entah di Mana

Waduh! Bangkai Roket Tiongkok 20 Ton Bakal Hantam Bumi Entah di Mana
Roket Long March 5B milik Tiongkok diluncurkan pada 29 April 2021. (Foto: BBC)

Riauaktual.com - Bekas roket Tiongkok seberat sekitar 20 ton diprediksi akan menghantam bumi akhir pekan ini, tetapi tidak ada yang tahu kapan persisnya dan di mana.

Roket tersebut diluncurkan akhir bulan lalu dan diperkirakan akan kembali masuk atmosfer bumi Sabtu (8/5/2021) malam atau Minggu dini hari, menurut para pakar.

Aslinya roket bernama Long March 5B ini berukuran panjang 53,7 meter dan berat 22 ton.

Roket tersebut diluncurkan 29 April untuk membawa komponen stasiun luar angkasa Tiongkok. Memang bukan hal baru bahwa potongan roket akan kembali ke bumi setelah peluncuran, tetapi yang ini menjadi perhatian karena telah kehilangan kendali.

Kemungkinan terjadinya musibah saat mencapai bumi relatif kecil, tetapi bukan tidak mungkin. Jalur jatuhnya roket ini juga mencakup New York, Los Angeles, Madrid, Rio de Janeiro, ibu kota Nigeria Abuja atau Beijing. Kemungkinannya lebih besar bahwa roket ini akan jatuh di samudera.

Juru bicara Kementerian Luar Negeri Tiongkok Wang Wenbin mengatakan insiden seperti ini merupakan "praktik internasional yang biasa".

"Kemungkinan menyebabkan musibah pada aktivitas penerbangan atau aktivitas di darat sangatlah kecil," tegasnya.

Ulasan suratkabar pemerintah Tiongkok Global Times menyebut roket ini akan tercebur ke samudera.

Lembaga luar angkasa Aerospace Corporation di California mengatakan kemungkinan seperti itu sebesar 75%.

Juga disebutkan 60-80% badan roket itu kemungkinan akan terbakar dan sisanya menghantam bumi, entah di air atau di darat.

Prediksi terakhir lembaga itu menyebutkan roket akan jatuh di wilayah Sudan pukul 23:45 Sabtu waktu setempat.

Namun, margin of error sebesar plus-minus 16 jam, jadi sangat mungkin prediksi waktu dan tempat akan meleset.

Roket sebesar ini biasanya tidak dirancang untuk mencapai orbit, tetapi langsung jatuh ke laut sebelum mencapai ketinggian tersebut.

Atau, roket dirancang untuk mengendalikan arahnya sendiri ke laut atau wilayah tidak berpenghuni setelah menjalankan tugas.

Sayangnya, bukan itu kasusnya pada roket Tiongkok ini.

Tahun lalu, serpihan roket Tiongkok lainnya jatuh tidak terkendali di Pantai Gading, Afrika, setelah terbang melintasi New York dan Los Angeles. Serpihan itu merusak bangunan tetapi tidak ada korban.


 

Sumber: NBC

Ikuti RiauAktual di GoogleNews

Berita Lainnya

Index