Riauaktual.com - Lesung pipi adalah keadaan lekukan di kulit pipi manusia. Bagi sebagian orang, lesung pipi memberikan kesan lebih manis, cantik, atau tampan. Tidak semua orang memiliki lesung pipi, maka itu bagi mereka yang memilikinya dinilai sangat beruntung.

Ada fenomena unik terkait lesung pipi pada 1923. Seorang pria asal New York, Amerika Serikat, bernama Evangeline I Gilbert mengajukan paten untuk alat produksi lesung pipi. Alat tersebut pada dasarnya berupa tali logam dengan dua kenop yang meninggalkan cekungan di pipi pemakainya.

Meskipun penemuan itu tidak mungkin memberikan efek yang bertahan lama, keberadaannya membuktikan bahwa banyak orang menganggap lesung pipi sebagai ciri khas yang menarik. Demikian sebagaimana dilansir laman Mentalfloss.

Teori utama penyebab anomali menawan ini melibatkan zygomaticus mayor, otot yang membentang dari tulang pipi ke sudut mulut dan mengangkat sudut itu saat Anda tersenyum.

Pada manusia tanpa lesung pipi, zygomaticus mayor adalah satu pita yang berkelanjutan. Namun di beberapa orang yang berlesung pipi, para peneliti menemukan bahwa adanya otot bercabang di dekat mulut. Ketika mereka tersenyum lesung pipi muncul di tempat zygomaticus mayor ganda atau bifid yang terbelah.

Tetapi para peneliti juga belum memastikan zygomaticus menjadi penyebab terhadap semua lesung pipi. Ada kemungkinan juga bahwa variasi otot wajah lain dapat memengaruhi pembentukan lesung pipi.

Bagaimana seseorang memiliki otot wajah yang tidak biasa dan membentuk lesung pipi juga masih belum bisa terjawab. Orangtua yang memiliki lesung pipi berkemungkinan anaknya juga akan memiliki lesung pipi.

Para peneliti setuju bahwa genetika adalah kuncinya. Orang dulu beranggapan jika lesung pipi adalah sifat dominan yang diwariskan dari orangtuanya. Namun, hal ini tidak selalu terjadi.

Seperti dilaporkan laman Healthline, saat ini lesung pipi disebut sebagai sifat dominan tidak beraturan. Artinya, ada beberapa pengecualian dalam aturan tersebut. Jadi, lesung pipi tidak hanya disebabkan zygomaticus, namun faktor gen juga berpengaruh.

Sumber: Okezone.com