Ini Potret SBY Pimpin Militer di Bosnia, Naik Pangkat Luar Biasa dari Kolonel ke Jenderal

Ini Potret SBY Pimpin Militer di Bosnia, Naik Pangkat Luar Biasa dari Kolonel ke Jenderal

Riauaktual.com - Sosok Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) memang dikenal begitu kuat oleh masyarakat. Mengingat Presiden Indonesia ke-6 ini memiliki jejak karier luar biasa di kemiliteran atau TNI.

SBY bahkan pernah menjadi pemimpin militer di Bosnia. Pada saat itu pula, mampu mengantarkan SBY naik pangkat luar biasa. Lantas bagaimana potret SBY saat pemimpin militer di Bosnia?

Melansir dari akun Instagram sbyudhoyonoachvs, Rabu (31/3), simak ulasan informasinya berikut ini.

Pimpin Militer di Bosnia

Pada akhir bulan Oktober 1995, Kolonel Inf SBY saat itu masih menjabat Komandan Korem 072/ Pamungkas Yogyakarta mendapat panggilan telepon. Diketahui orang yang meneleponnya yakni Wakil Asisten Operasi KASUM ABRI, Brigjen Fahrur Rozi. Saat itu, Fahrur Rozi memberikan tugas SBY untuk menjadi CMO di Bosnia

"Perserikatan Bangsa - Bangsa meminta kepada Indonesia untuk mengisi jabatan "Chief Military Observer" (CMO) di Bosnia-Herzegovina. Tugas itu seakan - akan harus diemban oleh SBY," tulisnya dalam keterangan foto.

Naik Pangkat Luar Biasa

Tak hanya itu saja, SBY juga mendapat kenaikan pangkat luar biasa. SBY mendapat pangkat menjadi Brigadir Jenderal, hal ini karena seorang CMO harus Pati. Tak pelak, momen tersebut dinilai memiliki peranan penting dalam karier militernya.

potret brigjen sby pimpin militer di bosnia

Instagram sbyudhoyonoachvs ©2021 Merdeka.com

"Penugasan ke Bosnia - Herzegovina mengantarkan ia mendapatkan kenaikan pangkat luar biasa menjadi bintang satu/ Brigadir Jenderal, karena seorang CMO haruslah seorang Pati. Momentum itu dinilai sangat penting dalam perjalanan karier militer Presiden ke 6 RI di luar bidang militer, yakni diplomasi," lanjutnya.

Selamatkan Misi Nasional

SBY rupanya memiliki hubungan yang baik dengan Kofi Annan sejak di Bosnia. Kedekatan hubungan keduanya seolah menjadi kunci diplomasi Indonesia. Terutama saat menghadapi embargo pasca peristiwa Atambua.

"Hubungan pribadinya dengan Kofi Annan yang berawal di Bosnia, seolah menjadi kunci diplomasi saat Indonesia menghadapi ancaman embargo setelah peristiwa Atambua. Dan, dengan kemampuan diplomasinya, SBY mampu meyakinkan Kofi Annan, sehingga dapat menyelamatkan misi nasional," tutupnya.

 

 

Sumber: Merdeka.com

Ikuti RiauAktual di GoogleNews

Berita Lainnya

Index