Acara Perpisahan SMK PGRI Pekanbaru yang Patut Dicontoh

Acara Perpisahan SMK PGRI Pekanbaru yang Patut Dicontoh
Perpisahan SMK PGRI Pekanbaru. FOTO: ade

PEKANBARU, RiauAktual.com - SMK PGRI Pekanbaru telah melaksanakan acara pelepasan 200 anak kelas XII atau acara perpisahan di Hotel Grand Central Jalan Jendral Sudirman Pekanbaru, Selasa kemarin. Kegiatan perpisahan tahun ini bersamaan dengan pengumuman kelulusan UN 2014. Sehingga tak ada murid SMK PGRI terlibat aksi konvoi dan coret baju.

Kepala SMK PGRI Pekanbaru Drs Shofrudin, menjelaskan bahwa dalam acara kemarin itu dihadiri Kadisdik Pekanbaru Prof Dr Zulfadil SE MBA, Sekretaris Yayasan PGRI, Bendahara Yayasan PGRI, serta anggota yayasan, bagian pemasaran dan dari Dunia Usaha-Dunia Industri (DU/DI) Yayasan PGRI.

Acara pengumuman didahului dengan Tausiah dan Muhasabah di hadapan Yayasan, Guru, orangtua siswa kelas X, XI dan XII, yang dirangkai dalam suatu acara pendekatan Religius.

"Hal itu dilakukan untuk menghindari perbuatan mubazir, hura-hura atau konvoi dan coret-coret baju," ujar Shofrudin.

Pengumuman dilakukan secara online website sekolah dan sms-getway. Dimana dalam kegiatan itu nanti sms akan dikirimkan secara simbolis oleh Kadisdik Pekanbaru ke masing-masing siswa dan orangtua siswa, tentang siapa yang lulus dan tidak.

Selain acara perpisahan dan pengumuman, juga ada gerakan sumbang pakaian layak pakai dan buku kepada sesama yang membutuhkan. Dalam acara perpisahan ini Shofrudin juga menyampaikan himbauan ke semua anak didik terutama anak kelas XII agar tidak mencoret-coret baju dan tidak dibenarkan untuk melakukan konvoi kendaraan.

"Dari pada harus mencoret baju, lebih baik disumbangkan ke Lumbung Duafa SMK PGRI yang nantinya akan diserahkan ke anak atau adik kelas yang tidak mampu juga kepada yang lebih membutuhkan," kata Shofrudin.

Jika kedapatan siswa mencoret baju, kata Shofrudin, maka ada sanksi yang akan diberikan oleh pihak sekolah, seperti pada saat pengumuman nanti yang ketahuan mencoret bajunya maka baju yang dicoret tersebut akan dibawa ke sekolah dan akan disuruh mencuci baju yang dicoret-coret itu di lapangan sekolah dan disaksikan oleh adik kelas.

"Tidak itu saja, anak tadi juga harus menyumbangkan baju barunya ke Lumbung Duafa SMK PGRI untuk disumbangkan lagi kepada yang membutuhkan," pintanya.

Salah seorang orangtua siswa kelas XII mengatakan rasa senang dan terimakasihnya kepada pihak sekolah, karena beberapa waktu lalu mendapatkan bantuan BSM Rp700 ribu.

"Saya sangat berterimakasih sekali kepada sekolah, karena anak saya dan beberapa anak yang lain mendapatkan bantuan BSM dari sekolah. Walaupun tak seberapa, namun itu sudah sangat membantu kami," ungkapnya. (ade)

Ikuti RiauAktual di GoogleNews

Berita Lainnya

Index