Riauaktual.com - Tindakan aparat kepolisian dan militer Myanmar semakin brutal dan kejam setelah junta militer berkuasa. Seperti dilaporkan Reuters, Minggu (7/3), seorang pejabat dari partai pemimpin yang digulingkan Aung San Suu Kyi tewas dalam tahanan polisi.
Reuters melaporkan Pejabat Liga Nasional untuk Demokrasi (NLD) Khin Maung Latt tewas dalam tahanan. Dia pernah bekerja sebagai manajer kampanye untuk salah satu dari dua anggota parlemen Muslim yang terpilih pada tahun 2020.
Ba Myo Thein, seorang anggota majelis tinggi parlemen yang dibubarkan setelah kudeta, mengatakan laporan luka di kepala dan tubuh Khin Maung Latt menimbulkan kecurigaan bahwa dia telah dianiaya.
"Sepertinya dia ditangkap pada malam hari dan disiksa dengan kejam. Ini sama sekali tidak bisa diterima," sesalnya kepada Reuters.
Polisi di Pabedan, distrik Yangon tempat Khin Maung Latt ditangkap, menolak berkomentar.
Beberapa protes terbesar dalam beberapa pekan terakhir terjadi pada Minggu. Polisi menembakkan granat kejut dan gas air mata untuk menghentikan aksi duduk puluhan ribu orang di Mandalay, kata kelompok media Myanmar Now. Sedikitnya 70 orang ditangkap.
Polisi juga meluncurkan gas air mata dan granat kejut ke arah pengunjuk rasa di Yangon dan di kota Lashio di wilayah Shan utara, video yang diposting di Facebook menunjukkan.
Seorang saksi mata mengatakan polisi melepaskan tembakan untuk membubarkan protes di kota kuil bersejarah Bagan, dan beberapa penduduk mengatakan di postingan media sosial bahwa peluru tajam digunakan.
Video yang diunggah oleh Myanmar Now menunjukkan tentara memukuli orang-orang di Yangon. Di pusat kota Yangon, setidaknya tiga protes diadakan meskipun ada penggerebekan semalam oleh pasukan keamanan terhadap para pemimpin kampanye dan aktivis oposisi.
Sumber: BeritaSatu.com
