PEKANBARU, RiauAktual.com - Pada Sabtu (17/5/2014) ini, SMKN 7 Pekanbaru mengadakan acara pelepasan 238 siswa, dan diselenggarakan di halaman sekolah. Hal ini disampaikan Kepala SMKN 7 Pekanbaru Suratno SPd, di sela-sela acara perpisahan.
Menurut Suratno, terlaksananya acara pelepasan peserta didik Kelas XII ini, merupakan kesepakatan Walimurid, Komite dan pihak sekolah.
Ia juga mengatakan, dipilihnya sekolah sebagai tempat digelarnya acara perpisahan karena selain hemat biaya, juga agar seluruh siswa baik Kelas X maupun Kelas XI dapat menyaksikan langsung acara pelepasan kakak kelas mereka. Selain itu, agar orangtua siswa juga tidak sungkan untuk menghadiri acara.
Suratno berharap, 238 siswa Kelas XII yang dilepas pada tahun ajaran 2014/2015 ini dapat lulus 100 persen pada pengumuman lulus UN 20 Mei ini. Kepada siswa yang dilepas hari ini, ia meminta agar tetap menjaga nama baik sekolah.
“Kalau tak bisa melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi bekerjalah, jadilah tenaga kerja yang handal, sportif dan bertanggungjawab. Saya yakin dengan keterampilan yang telah dimiliki mereka siap memasuki dunia kerja”, kata Suratno.
Disisi lain, para alumni yang kesulitan mendapat kerja, agar sering-sering ke sekolah untuk melihat informasi rekrutmen tenaga kerja. Sejauh ini kata Suratno, pihaknya telah melakukan kerjasama (MoU) dengan PT Chevron.
Suratno juga berpesan, agar dalam merayakan pengumuman lulus UN nantinya supaya menghindari aksi coret-coret baju.
“Dari pada coret-coret baju, lebih baik disumbangkan ke sekolah untuk kemudian dibagikan ke siswa yang kurang mampu”, ujarnya.
Untuk diketahui, pelepasan peserta didik SMKN 7 tahun ini, merupakan yang ketiga tahun sejak berdiri. Acara yang digelar secara sederhana ini dihadiri sejumlah undangan. Selain orangtua murid, acara juga dihadiri Kasi SMA/SMK Disdik Pekanbaru Sri Fanilawati MPd.
Sarah Meisya Putri, siswi jurusan Teknik Komputer Jaringan (TKJ) ini mengaku dirinya sulit melupakan guru dan teman teman sekelas.
“Sebenarnya saya tak bisa melupakan guru yang mendidik kami selama ini, mereka sudah seperti orangtua kami sendiri yang sering membantu ketika kami mengalami kesulitan. Begitu juga dengan teman teman sekelas, kami sering bersenda gurau pada suatu kesempatan, dan itu sungguh berkesan bagi saya”, ujar Mesya.
Hal serupa dengan Meisya, Ade Irwan mengaku ilmu yang ia serap selama ini, tidak terlepas dari peran guru. Selain sebagai guru, nuansa kekeluargaan sangat terasa di sekolah ini. Untuk itu, kedepan suasana semacam ini dapat dipertahankan dan lebih ditingkatkan lagi.
Terhadap adik kelasnya, Ade berharap agar lebih baik lagi dan tetap mempertahankan citra sekolah. Ade berharap, pengumuman lulus UN tanggal 20 Mei ini diharapkan ia dan teman-temannya dapat lulus 100 persen dengan nilai terbaik.
Siswa jurusan TKJ ini mengaku, setamat dari SMKN 7 dirinya tak langsung kuliah. Melainkan dia ingin bekerja terlebih dahulu sesuai dengan keterampilan yang telah ia peroleh dari sekolah.
Ditemui terpisah, Ketua Komite Sekolah Syamsul Bahri SPd, mengatakan pihaknya berterimakasih ke pihak sekolah yang telah mendidik anak-anak mereka. Ia menilai, upaya pihak sekolah dalam mendidik siswa sungguh luar biasa.
“Alhamdulillah, hari ini merupakan doa syukuran sekaligus acara pelepasan peserta didik yang telah belajar selama tiga tahun di sekolah ini”, ujarnya. (ade)
