PEKANBARU, RiauAktual.com - Pelaksana tugas (Plt) Kepala Dinas Kesehatan Kota Pekanbaru Helda Suryani Munir MKes, menyebutkan bahwa dampak kabut asap yang terjadi di Riau akan terasa pada 10 tahun kedepan. Masyarakat yang menghirup kabut asap ini terancam terkena kangker paru yang akan terasa pada kurun waktu 10 tahun kedepan.
"Ini bahaya, berdampak kepada manusia 10 tahun yang akan datang. Partikelnya karbonmonoksida, dapat mengikat homoklobin sel darah merah, oksigen terganggu. Ini berbahaya," ungkap Helda, saat dikonfirmasi di DPRD Pekanbaru, Rabu (19/3/2014).
Diterangkan Helda, bahwa partikel berbahaya dalam kabut asap yang tebal kemarin, jika terhirup manusia racunnya setara dengan menghisap 20 batang rokok.
"Karena ini sudah sangat berbahaya maka sejak 28 Februari kita sudah tanggap darurat," terang Helda lagi.
Sejak ditetapkannya tanggap darurat tersebut, hingga Selasa 18 Maret 2014 lalu, terdata sebanyak 13.179 masyarakat Kota Pekanbaru terserang infeksi saluran pernafasan akut. Tidak menutup kemungkinan, dampak kabut asap terhadap ribuan masyarakat ini juga akan terasa sepuluh tahun yang akan datang.
"Kalau jangka panjang itu tadi kangker paru dan jantung. Jangka pendek mungkin lebih kepada ibu hamil, dimana berat janin akan berkurang dan anak menjadi bodoh," paparnya.
Untuk mengantisipasi hal ini, Diskes menyarankan agar masyarakat Kota Pekanbaru melakukan pola hidup sehat dengan membiasakan mengkonsumsi buah dan sayuran serta menghindari asap rokok.
"Ini jadi evaluasi bagi kita, agar kedepan tak terjadi lagi hal serupa. Himbauan kita tentu agar masyarakat melakukan pola hidup sehat untuk terhindar dari dampak kabut asap tadi. Dengan membiasakan kehidupan bersih dan sehat, oksidan dalam tubuh akan mencegah penyakit akibat kabut asap ini," imbuhnya. (rrm)
