DPRD Kota Pekanbaru Minta Pelajar Tetap Sekolah

Kabut Asap Riau Jangan Sampai bikin Pelajar Bodoh

Kabut Asap Riau Jangan Sampai bikin Pelajar Bodoh
Ilustrasi. FOTO: int

PEKANBARU, RiauAktual.com - Meski kabut asap masih tebal menyelimuti Kota Pekanbaru, dan kualitas udara pada tayangan indeks standar pencemaran udara (ISPU) menunjukkan kondisi udara Kota Pekanbaru berada pada posisi sangat tidak sehat, namun anggota DPRD Pekanbaru meminta agar Dinas Pendidikan (Disdik) mempertimbangkan waktu libur para pelajar.

Ketua Badan Legislasi DPRD Kota Pekanbaru Zaidir Albaiza SH, mengatakan agar kondisi asap ini jangan sampai menjadikan murid sekolah menjadi bodoh. Sebab, pelajar tingkat SD hingga SMA dalam waktu dekat akan menghadapi ujian semester. Dikhawatirkan para pelajar akan banyak ketinggalan pelajarannya.

"Kalau tingkat PAUD dan TK memang tidak ada pengaruh berarti. Tapi kalau sangat besar pengaruhnya. Bisa-bisa nanti anak-anak kita jadi jelek nilainya karena tidak maksimal dalam belajar," ungkap Zaidir, Minggu (9/3/2014).

Politisi PKB ini menyarankan, sebaiknya Disdik menyerukan lagi agar para pelajar tetap sekolah semuanya, mulai dari SD hingga SMA, meski kabut masih tebal. Hanya saja seluruh pelajar diwajibkan memakai masker dan perlengkapan lainnya.

"Termasuk saat jam pelajaran juga, anak-anak diwajibkan mengenakan masker. Jika perlu sekolah menyediakannya. Sehingga ada langkah antisipasi agar anak-anak tidak terserang penyakit akibat kabut asap ini," tutur Zaidir.

Hal ini sengaja disarankannya, karena dua pekan lebih pelajar SD kelas I-III diliburkan. Menurutnya, yang rugi karena anjuran libur ini adalah siswa. Sebab selain banyak ketinggalan pelajaran juga mengingat ujian sudah di ambang pintu.

"Kita lihat anak-anak selama libur berkeliaran, tidak efektif saya lihat libur ini. Maka menurut saya, anak-anak tetap sekolah tapi ya itu tadi kurangi kegiatan di luar ruangan dan sediakan masker," pintanya lagi.

Lebih lanjut Zaidir yang juga berharap agar polisi tidak ragu-ragu menangkap dan memproses pelaku pembakaran lahan dan hutan. Terutama yang terjadi di Pekanbaru. Jika memang sudah lengkap data, saksi dan keterangan semuanya, pelakunya harus ditangkap.

"Banyak yang sengsara akibat ulah mereka. Kalau sekarang baru 2 kasus terungkap dan 8 kasus masih PR, polisi harus bekerja ekstra untuk mengungkapnya dan berikan sanksi yang seberat-beratnya," imbuh Zaidir. (rrm)

Ikuti RiauAktual di GoogleNews

Berita Lainnya

Index