Warga Jalan Puyuh Pertanyakan Kinerja Dewan, Pelanggaran Rumah Kos tak Ditindaklanjuti

Warga Jalan Puyuh Pertanyakan Kinerja Dewan, Pelanggaran Rumah Kos tak Ditindaklanjuti
Ilustrasi. FOTO: int

PEKANBARU, RiauAktual.com - Belum ada tindakan nyata dari Komisi I dan tak jelasnya tindak lanjut dari pembangunan rumah kos 70 kamar di Jalan Puyuh yang terbukti bermasalah dan dinilai telah melanggar aturan, namun hingga kini belum ada tindakan serius dari Komisi I DPRD Kota Pekanbaru yang sudah menerima secara resmi keluhan masyarakat ini, membuat sejumlah warga sekitar pembangunan rumah kos kecewa.

Seorang warga Jalan Puyuh Mus, menyebut dirinya merasa heran mengapa Komisi I tiba-tiba diam dengan persoalan tersebut. Padahal, dulunya Anggota Komisi I Adrianto gencar-gencarnya untuk mempersoalkan pembangunan rumah kos tersebut.

"Jelas-jelas warga sekitar menolak karena banyak hal yang dianggap jelas menyalahi aturan, sampai sekarang tidak ada tindak lanjutnya bahkan pembangunan rumah kos terus berlanjut," keluh Mus, Senin (10/2/2014).

Disebutkannya, beberapa waktu lalu memang sudah disegel, namun kali ini pembangunan tetap dilanjutkan lagi tanpa ada alasan jelas dari pihak DPRD, Pemko Pekanbaru maupun pemilik rumah kos tersebut.

"Padahal kemarin sudah nyata disebut melanggar, sekarang pembangunannya kembali dilanjutkan, tanpa ada keterangan kepada kami yang ada di lokasi pembangunan," ungkap Mus yang rumahnya tidak jauh dari pembangunan tersebut.

Warga lainnya Ani, menyebut juga kecewa pembangungan rumah kos yang dianggap menyalahi masih terus dilakukan, bahkan ia mempertanyakan kinerja Pemerintah Kota (Pemko) dan DPRD yang punya hak dalam melakukan pengawasan.

"Masa sudah jelas melanggar pembangunan terus digesa. Ada apa ini?" tutur Ani juga mempertanyakan.

Saat dikonfirmasi ke Komisi I, Adrianto, mengaku masih tetap mempersoalkan pembangunan tersebut. Bahkan, dirinya juga meminta agar Dinas Tata Kota segera menyegel.

Akan tetapi, informasi yang ada di Komisi I bahwa pimpinan komisi tak ingin menindaklanjuti persoalan ini karena ternyata yang bermasalah di lokasi pembangunan adalah, pemilik bangunan menggunakan lahan orangtua Adrianto. Terakhir, diketahui bahwa pemilik bangunan sudah membayarkan uang lahan yang terpakai kepada orang tua Adrianto.

"Mana ada dibayar, tak ada sampai ke saya, kalau dibayar tentu tahu saya. Kita pertanyakan Distako, kenapa tidak ditindklanjuti," ujar Adrianto singkat. (rrm)

Ikuti RiauAktual di GoogleNews

Berita Lainnya

Index