Pasien Membeludak, RS Darurat Wisma Atlet Minta Kesadaran Masyarakat Putus Rantai Covid-19

Pasien Membeludak, RS Darurat Wisma Atlet Minta Kesadaran Masyarakat Putus Rantai Covid-19
Persiapan beroperasinya RS Darurat Covid-19, di Wisma Atlet, Kemayoran, Jakarta. ( Foto: istimewa )

Riauaktual.com - Melihat jumlah pasien yang semakin membeludak, Rumah Sakit (RS) Darurat Wisma Atlet Kemayoran meminta kesadaran masyarakat memutuskan mata rantai penyebaran virus corona atau Covid-19. Demikian disampaikan Kepala Kesehatan Kodam Jaya/Jayakarta sekaligus Wakil Koordinator RS Darurat Wisma Atlet Kemayoran Kolonel CKM dr Stefanus Donny saat konferensi pers melalui video conference, Kamis (20/5/2020).

Stefanus Donny megucapkan terima kasih atas bantuan yang telah diberikan masyarakat kepada seluruh tenaga medis di RS Wisma Atlet Kemayoran. Namun, menurutnya, bantuan yang paling penting dan sangat dibutuhkan para tenaga medis di RS tersebut, bahkan di RS lainnya, adalah kesadaran masyarakat untuk turut serta memutuskan mata rantai penyebaran Covid-19.

“Bantuan yang paling penting dari masyarakat adalah kesadaran untuk ikut serta memutuskan mata rantai penyebaran Covid-19, bukan makanan atau apa. Dalam arti, mereka jangan sampai ada kerumunan bergerombol, ada aturan work from home ya diikuti, imbauan Menteri Agama untuk Lebaran di rumah saja ya diikuti,” kata Stefanus Donny.

Ia mengharapkan masyarakat menaati protokol kesehatan yang terus gencar disosialisasikan pemerintah. Seperti memakai masker, mencuci tangan dengan sabun, menghindari kerumunan dan melakukan aktivitas di luar rumah jika perlu saja.

Hal ini sangat penting, lanjutnya, karena pasien yang masuk ke RS Darurat Wisma Atlet semakin meningkat dan belum menunjukkan penurunan jumlah pasien. Kondisi ini menandakan kemungkinan besar masih banyak warga yang mengabaikan PSBB dan menerapkan protokol kesehatan.

“Kita tahu sendiri, kok semakin banyak pasien yang masuk. Khusus di RS Darurat Wisma Atlet belum ada angka penurunan. Hal ini perlu diperhatikan masyarakat, tentunya dengan menerapkan protokol kesehatan yang terus didengungkan pemerintah,” terang Stefanus Donny.

Hal itu terlihat, dari jumlah pasien rata-rata perhari dari awalnya hanya 500 orang per hari, kini meningkat hingga diatas 1.000 orang per hari. Asal pasien yang masuk bukan hanya dari Jakarta saja, melainkan dari daerah-daerah di Indonesia.

“Memang dari grafis sekarang ini, dari awalnya rata-rata 500 pasien per hari, menjadi 800 pasien per hari, lalu 900 pasien per hari, sekarang di atas 1.000 pasien per hari. Pasiennya bukan dari Jakarta saja. Ada yang datang atas kemauan sendiri dan juga ada rujukan dari RS karena sudah penuh,” jelas Stefanus Donny.

Disebutkannya, saat ini, ada 1.018 pasien yang sedang dirawat di RS Darurat Wisma Atlet. Namun apabila jumlah pasien diakumulasi dari awal berdiri hingga saat ini, RS Darurat Wisma Atlet sudah merawat sebanyak 3.700 pasien.

Melihat jumlah pasien yang semakin bertambah, pihaknya merencanakan akan menambah satu tower untuk tempat perawatan pasien Covid-19, yakni Tower 6. “Tower 7 dan 4 sekarang dipakai untuk rumah sakit. Tower 6 dalam proses rehab untuk menjadi rumah sakit. Rehabnya sudah 98 persen. Dalam artian tinggal pembenahan, pembersihan dan pengisian alat kesehatan,” ungkapnya.

Seperti diketahui, Wisma Atlet Kemayoran yang terdiri atas tujuh menara telah dioperasikan dua menara untuk rumah sakit darurat, yaitu Tower 7 dan Tower 4. Sedangan Tower 3 sebagai tempat tinggal tenaga kesehatan.


 

Sumber: BeritaSatu.com

Ikuti RiauAktual di GoogleNews

Berita Lainnya

Index