Riauaktual.com - Sudah empat hari penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) untuk mencegah penyebaran virus corona Covid-19 berlangsung di Kota Pekanbaru. 

Namun, di Kecamatan Tampan Pekanbaru suasananya B aja (Biasa Saja).

Padahal diketahui dari 17 total pasien positif Corona di  Pekanbaru, 8 diantaranya berada Kecamatan Tampan.

Dari pantauan suasana jalanan persisnya di Hr Soebrantas, Panam, Senin (20/4) pukul 22.00 WIB suasana masih tampak ramai. Padahal sesuai aturan PSBB berlaku pada pukul 20.00 WIB.

Suasana beberapa tempat makan ataupun tempat perbelanjaan pun masih saja tampak ramai dikunjungi warga.

Disamping itu banyak juga pengendara sepeda motor berkendara tanpa menggunakan masker.

Menanggapi ini Anggota DPRD Kota Pekanbaru, Sigit Yuwono meminta masyarakat Tampan menyadari dari hati karena Pemerintah sudah menghimbau.

"Musuh kita ini tidak nampak jadi jangan virus Corona ini dijadikan guyonan," kata Sigit Yuwono, Senin malam.

Sigit menerangkan dalam hal ini pemerintah tidak melarang masyarakat Pekanbaru untuk mencari nafkah diluar rumah, termasuk juga masyarakat yang menggantungkan hidupnya dengan cara berdagang.

"Kita dari 12 Kecamatan, Tampan masuk Zona Merah, tapi masyarakat tidak mengindahkan hal tersebut," tegas Politikus Demokrat ini.

Sigit yang juga merupakan Ketua Komisi IV DPRD Kota Pekanbaru ini juga menerangkan bahwa virus Corona saat ini bukan lagi di bawa oleh para pendatang, namun dikarena sudah 8 orang warga Tampan terinfeksi Covid-19 virus tersebut dikhawatirkan sudah menyebar dan berkembang biak.

Selanjutnya, Sigit juga menerangkan bahwa perekonomian di seluruh dunia saat ini tengah goyah diakibatkan serangan virus mematikan tersebut. 

"Kita jangan mengeluh dan saling menyalahkan, intinya kita bersama. Karena tanpa kebersamaan virus Corona ini tidak akan pergi dari dunia," ujarnya.

Lebih jauh Sigit meminta agar masyarakat tidak terlalu menaruh harapan besar kepada pemerintah, hal tersebut menurutnya karena kekuatan pemerintah sendiri memiliki batas untuk menangani Covid-19. (DON)