Jelang Ramadhan, Stok Sembako Dinaikan 20 Persen

Jelang Ramadhan, Stok Sembako Dinaikan 20 Persen
El Sabrina

PEKANBARU (RA) - Sebagai langkah antisipasi kekurangan sembilan barang pokok (Sembako) di Kota Pekanbaru yang telah menjadi kebiasaan, menjelang masuknya Bulan Suci Ramadhan, Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kota Pekanbaru menghimbau kepada pedagang untuk meningkatkan jumlah stok sembako sebanyak 20 persen dari pada hari biasa.

"Kita selalu melakukan koordinasi dengan distributor dan pemasok, kondisinya memasuki Ramadhan dan di hari Ramadhan menjelang tahun baru kan selalu terjadi kenaikan harga. Makanya kita himbau kepada distributor dan pemasok untuk dinaikan stok bagi pedagang. Kalau selama ini mengambil 1 ton perhari kita minta naikkan 20 persen perhari. Pokoknya kita minta naikan dan langkah ini memang telah kita lakukan setiap tahun ke tahun," ungkap Kepala Disperindag Kota Pekanbaru, El Sabrina ketika ditemui di Kantor Walikota Pekanbaru, Rabu (11/7).

Dari tinjauan di lapangan, sepekan menjelang masuknya Bulan Suci Ramadhan, harga Sembako di pasaran masih stabil. Bahkan, harga gula pasir yang beberpa pekan lalu harganya tinggi sudah mulai menurun dari Rp13 ribu menjadi Rp12 ribu perkilo. Demikian juga dengan harga lainnya, seperti beras, minyak dan tepung. Untuk menjaga kestabilan harga ini, Disperindag akan terus melakukan koordinasi dengan instansi terkait yang berwewenang dalam melakukan pemantauan terhadap kondisi harga di pasar.

"Kita punya tim yaitu TPID (Tim Pengendali Inflasi Daerah, red) tim ini akan memantau bagaimana kondisi harga di pasaran. Selain itu, tim ini juga melakukan sidak ke gudang. Minggu ini memang seharusnya kita sudah menentukan tindakan kita, tapi karena Pak Asisten masih di luar kota, kita juga tak berani mengambil alih," ujarnya.

El Sabrina juga menambahkan, terkait menjaga pasokan Sembako, Disperindag juga memikirkan untuk melakukan pasokan dari luar daerah. Akan tetapi, untuk langkah tersebut, El mengatakan akan melakukan koordinasi juga dengan instansi terkait guna memastikan kondisi jalan lalu lintas dan tranportasi pengangkutan Sembako tersebut.

"Seperti cabe saja, data dari Dinas Pertanian mengatakan produksi kita hanya 2,4 ton perhari, sementara kebutuhan kita lebih dari 4 ton perhari, bisa jadi Ramadhan ini kosumsi cabe menjadi 5 ton perhari, berarti kita harus mendatangkan dari luar, harus menjaga kelancaran jalannya, apakah hambatan jalan, bagaimana kelancaran distribusi barang, kalau rusak jalannya berpengaruh juga, kemudian ongkos dengan tenaga kerja diperhatikan juga banyak palaknya di jalan meningkatkan biaya produksi, itu harus kita berkoordinasi dengan semua yang terkait," pungkasnya. (RA1)

Ikuti RiauAktual di GoogleNews

Berita Lainnya

Index