Masih Dalam Tahap Pembangunan, Aula SMPN 4 Tambang Sudah Amruk

Masih Dalam Tahap Pembangunan, Aula SMPN 4 Tambang Sudah Amruk
Aula di SMPN 4 Tambang, Desa Taraibangun yang amruk dan terbengkalai. FOTO: rrm

TAMBANG, RiauAktual.com - Aula SMPN 4 Tambang yang berada di Desa Taraibangun, yang dibangun dengan uang sumbangan uang dari orangtua siswa ambruk diterpa angin puting beliung beberapa bulan lalu, dan pernah ditinjau oleh Wakil Bupati Kampar H Ibrahim Ali. Kini bangunan itu dibiarkan terbengkalai dan tak terurus. Padahal aula itu dibangun dengan meminta sumbangan pembangunan pada siswa baru yang masuk sekolah tahun kemarin.

Seperti dikatakan salah seorang wali murid SMPN 4 Tambang, yang meminta namanya tidak disebutkan, kepada RiauAktual.com mengatakan, bahwa uang masuk sekolah dua tahun yang lalu adalah Rp1,5 juta yang dapat diangsur selama dua kali, dan itu sudah termasuk untuk sumbangan pembangunan aula yang ambruk tersebut.

Namun ketika aula tersebut hampir selesai dibangun beberapa bulan lalu, aula tersebut ambruk diterpa angin puting beliung.

“Tak ada perhatian dari pihak sekolah untuk menindaklanjuti permasalahan ambruknya aula sekolah yang dibangun dengan swadaya orangtua siswa. Bangunan tersebut dibiarkan saja dan mereka (kepala sekolah dan guru) tanpa beban pergi liburan ke Thailand. Tak mudah bagi kami orangtua murid mengumpulkan uang untuk membangun aula itu, tetapi karena kami juga ingin sekolahnya bagus, kami penuhi sumbangan tersebut. Tapi  pihak sekolah kelihatannya menyia-nyiakan sumbangan kami,” keluh warga.

Ditambahkannya, kepekaan sekolah terhadap keuangan orangtua siswa sangat kurang, kalaulah di sekolah lain di Kabupaten Kampar ini uang komite sudah ditiadakan, hal ini tidak berlaku di sekolah tersebut, karena sekolah tetap meminta uang komite sekolah sebesar Rp 15.000/ siswa dan uang komputer sebesar Rp10.000/siswa.

"Pihak sekolah dalam mengelola keuangan sekolah tidak transparan kepada wali murid. Pengalokasian dana seperti pembelian baju seragam sekolah, penjualan LKS dan sumbangan pembangunan dalam penerimaan siswa baru tidak pernah ada laporan kepada wali murid, baik oleh pihak sekolah maupun komite sekolah" ujarnya.

Dijelaskannya, bahwa hampir setiap tahun di bulan Desember, para guru di SMP Negeri 4 Tambang ini pergi berlibur, dan dalam dua tahun terakhir ini mereka pergi berlibur ke luar negeri yaitu Malaysia, Singapura dan Thailand.

"Tahun ini mereka berangkat ke Thailand sebanyak 52 orang, dari mana anggaran perjalanan mereka tersebut? Sudah seharusnya pihak berwenang untuk memeriksa keuangan di sekolah tersebut," tuturnya lagi menyayangkan.

Ketika hal ini dikonfirmasikan kepada kepala sekolah SMP Negeri 4 Tambang Syahrul MPd, hingga kini pesan singkat dan sambungan telepon wartawan tidak mendapat respon. (rin)

Ikuti RiauAktual di GoogleNews

Berita Lainnya

Index