TAMBANG, RiauAktual.com - Saat proses evakuasi mayat kakek dilakukan, Jumat (20/12/2013) malam sekitar pukul 20.00 WIB, Muslinar bersama keluarga yang mengaku kehilangan anggota keluarga yakni suaminya, mendatangi tempat
kejadian perkara di Jalan Suka Mulia ujung. Dari pengamatan yang dilakukan keluarga Muslinar bersama tim identifikasi Polres Kampar, diketahui bahwa mayat tersebut benar suaminya yang sudah hilang sejak Selasa kemarin.
Dengan histeris, Muslinar menceritakan kepada wartawan, bahwa mayat tersebut adalah suaminya yang bernama Dahriwan Ras alias Ujang (70) pensiunan pegawai PT Pertamina, alamat Jalan Taman Karya, Gang Paku Nomor 2 Kecamatan Tampan Kota Pekanbaru. Dijelaskan Muslinar, bahwa suaminya tersebut menderita penyakit pikun dan selama ini dikurung didalam rumah karena suka jalan-jalan tak menentu.
"Kami lihat fotonya tadi ternyata sama model celananya. Maka kami cek ke sini ternyata benar. Terakhir Selasa kemarin keluar rumah, kami tak tahu dia keluar karena kami kerja," ujar Muslinar saat dikonfirmasi RiauAktual.com, di TKP.
Muslinar bersama anak perempuannya mengaku keseharian bekerja di salah satu perusahaan, tak menyangka suaminya akan meninggal dengan cara seperti itu. Biasanya, karena sang suami sudah mengkhawatirkan, mereka mengunci pagar agar sang bapak tidak berjalan kemana-mana.
"Selama ini dikunci, tapi kemarin lupa kunci pagar. Kami sudah membuat laporan kehilangan di Polsek Tampan," terangnya.
Mengetahui bahwa mayat yang telah membusuk ini adalah ayahnya, putri dari Muslinar langsung pingsan dan digotong oleh warga ke dalam mobilnya. Penemuan mayat ini selanjutnya dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara guna dilakukan visum, namun masih menunggu keputusan dari keluarga.
"Penemuan mayat ini ternyata langsung diketahui keluarganya, maka sudah jelas tak ada tanda-tanda kriminalitas, maka kita akan tetap bawa mayat ini ke rumah sakit untuk dilakukan visum," sebut Kanit Reskrim Polresta Kampar Aiptu Supriadi, saat dikonfirmasi di lokasi penemuan mayat.
Menurut Kanit, karena dari hasil identifikasi sementara, bahwa tak ada ditemukan tanda-tanda kejahatan di tubuh mayat, maka pihaknya akan melakukan koordinasi dengan pihak keluarga korban apakah akan dilakukan visum atau langsung dikembalikan ke keluarga.
"Ini kita masih koordinasi, apakah nanti diizinkan divisum atau bagaimana," pungkasnya. (rrm)