Beredar Percakapan Pasien Corona di RSUD Barru, Ternyata Virus Hoax yang Mewabah

Beredar Percakapan Pasien Corona di RSUD Barru, Ternyata Virus Hoax yang Mewabah

Riauaktual.com - Sebuah potongan percakapan beredar di media sosial. Percakapan itu berisi kabar bahwa ada pasien di RSUD Barru positif corona.

"Innalillahi wa inna ilaihi rajiun. Sudah adami ditemukan suspect penderita covid-19 di RS Barru. Sekarang dirawat di ruang isolasi," tulis salah satu akun dalam percakapan itu. 

"Benar harus serius dulu u membatasi kegiatan diluar," sambungnya.

Akun lainnya membalas, "Dari mana infonya ustadzah."

Pertanyaan tersebut kemudian dijawab, "Dr. Ukhti Rina, n dr. Ratna, yang bekerja di RS Barru," tulis dia.

Kabar percakapan itu dibantah Dirut RSUD Barru, dr Andi Nikmaty. 

Mantan pelaksana tugas kepala Dinas Kesehatan Barru itu menyatakan kabar tersebut hoax. 

"Tabe itu hoax," kata Nikmawaty singkat dalam pesan tertulisnya kepada Rakyatku.com, Senin (16/3/2020).

Terkait masalah penanganan corona, masyarakat diminta tidak perlu khawatir berlebihan, namun tetap waspada. Dan mengikuti prosedur kemanan kesehatan dalam mencegah penularan virus corona.

Pemkab Barru sudah mengeluarkan surat imbauan yang ditujukan ke masing-masing kepala OPD, pimpinan BUMN/BUMD, rektor/ketua perguruan tinggi, camat, kepala desa/lurah, kepala puskemas, kepala sekolah. 

Terdapat 17 poin yang harus diperhatikan bersama semua pihak. Berikut selengkapnya:

1. Menjaga ketenangan, ketertiban, dan tidak panik, serta tidak melakukan pembelian bahan pokok secara berlebihan yang dapat menyebabkan kelangkaan barang.

2. Membiasakan pola hidup sehat dan bersih. Antara lain, mencuci tangan secara rutin menggunakan disinfektan/sabun di air mengalir, menyediakan tempat cuci tangan di tempat umum, seperti pasar, sekolah, kantor, rumah ibadah, dan lain-lain. Menjaga kesehatan dengan cara berolahraga rutin dan konsumsi makanan gizi berimbang, menjaga kebersihan rumah, tempat kerja, fasilitas umum dan tempat ibadah secara rutin.

3. Kurangi kontak fisik dengan orang atau benda yang dapat menyebarkan penularan virus. Antara lain, mengganti jabat tangan dengan ucapan salam.

4. Menghentikan sementara kegiatan yang diadakan pemerintah, atau pihak lain yang melibatkan massa, mulai tanggal 16-30 Maret 2020.

5. Mengurangi perjalanan dinas ke luar negeri, dan luar daerah, utamanya negara dan daerah yang dinyatakan telah terinfeksi wabah virus corona sampai dengan adanya petunjuk lebih lanjut.

6. Mengintruksikan kepada seluruh tenaga dan fasilitas pelayanan kesehatan dalam keadaan siaga menghadapi penyebaran virus corona, dan mengikuti ketentuan yang dikeluarkan Dinas Kesehatan Barru.

7. Seluruh pelayanan publik Pemkab Barru beroperasi seperti biasa dengan tetap memperhatikan upaya-upaya pencegahan penyebaran corona, dengan menyediakan cairan pembersih tangan (hand sanitizer/hand wash), dan lakukan pengukuran suhu tubuh pengunjung.

8. Menghentikan sementara pos pelayanan terpadu atau posyandu dan pos pembinaan terpadu (Posbindu).

9. ASN untuk sementara waktu tidak menggunakan finger print (check lock). Sebagai alat bukti kehadiran dan menggunakan absen secara manual dan berdasarkan jam (masuk kantor, istirahat dan pulang kantor).

10. Mengimbau seluruh pasar, pertokoan, pusat perbelanjaan untuk tetap membuka layanan dengan menerapkan standar kesehatan maksimum, serta upaya pencegahan corona dengan menyediakan cairan pembersih tangan.

11. Bersihkan tempat kerja menggunakan disinfektan dan berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan.

12. Segera periksakan diri ke dokter/puskemas/rumah sakit terdekat jika terdapat gejala batuk dan demam disertai sesak nafas atau riwayat perjalanan/kontak dengan orang dari orang terjangkit.

13. Mengimbau tokoh-tokoh agama untuk mengajak dan menyosialisasikan imbauan ini kepada umatnya masing-masing melalui tempat ibadah.

14. Menginstruksikan kepada seluruh perangkat daerah dan BUMD untuk menindaklanjuti surat edaran ini sesuai dengan tugas dan fungsinya masing-masing.

15. Khusus untuk pihak pihak terkait diharapkan meningkatkan koordinasi dan komunikasi dalam pendeteksian dan pencegahan masuknya penularan virus corona, serta pencegahan dampak sosial, ekonomi, politik dan keamanan dari penyebaran virus tersebut.

16. Para camat, kepala desa dan lurah untuk melakukan pemantauan terhadap warganya yang telah melakukan perjalanan ke luar daerah atau luar negeri.

17. Warga yang melihat dan merasakan seperti gejala Covid-19 agar menghubungi call centre 119 atau puskesmas terdekat.

 

 

Sumber: rakyatku

Follow WhatsApp Channel RiauAktual untuk update berita terbaru setiap hari
Ikuti RiauAktual di GoogleNews

Berita Lainnya

Index