Marzarita: Jangan Semena-mena Terhadap Rakyat Keci

Tragis, Pedagang Asongan Itu Sudah Meninggal Harus Bayar Rp28 Juta

Tragis, Pedagang Asongan Itu Sudah Meninggal Harus Bayar Rp28 Juta
Calon Legislatif DPR RI Marzarita SE. FOTO: rrm

PEKANBARU, RiauAktual.com - Calon Legislatif DPR RI Marzarita SE, nomor urut 3 Daerah Pemilihan Riau 1 (Kota Pekanbaru, Rokan Hilir, Rokan Hulu, Siak, Bengkalis, Dumai dan Kepulauan Meranti) dari Partai Hanura, miris melihat nasib rakyat kecil yang terkatung-katung saat mendapatkan pelayanan publik.

Hal ini dirasakannya saat melihat salah seorang kader partai Hanura kecelakaan lalu lintas dan meninggal dunia. Tabrakan antar sepeda motor yang terjadi di Jalan Teratai membuat kader Hanura Syaiful menghembuskan nafas terakhirnya karena pendarahan hebat di kepalanya.

Marzarita, yang langsung terjun menangani persoalan kecelakaan kadernya yang merupakan pedagang asongan rokok yang biasa mangkal di persimpangan Jalan Cempaka ini.  Dirinya langsung menangani bagaimana proses pelayanan di salah satu rumah sakit swasta di Jalan Ahmad Yani Pekanbaru, terhadap Syaiful orang berekonomi lemah yang sekarat.

"Pihak UGD rumah sakit tersebut menjahit kepala korban. Karena kondisinya kritis, kemudian korban dibawa ke ruang ICU. Alasan medis, Syaiful harus segera dioperasi," terang Rita, sapaan akrab isteri dari Archadius Tavip Pancoro, produser salah satu media televisi nasional ini, Selasa (10/12/2013).

Operasi dilakukan terhadap korban yang dalam keadaan koma dan tanpa didampingi pihak keluarga. Korban kemudian meninggal dunia satu hari setelah operasi.  "Anehnya, biaya yang wajib dibayar sebesar 28 jutaan. Saya kecewa, pelayanan kepada masyarakat kecil memang masih seenaknya saja," sebut Marzarita kesal.

Ditambah lagi, saat mengambil keputusan operasi, terkesan isteri korban yang sedang panik dipaksakan untuk menandatangani persetujuan.  Tak sampai disitu, saat korban dinyatakan meninggal dunia, ingin dikebumikan di kampung halamannya Sumatera Barat, pihak rumah sakit tidak mengizinkan sebelum Rp28 jutaan dibayar.

"Mereka beralasan alat mereka sudah dipakai, maka harus bayar baru mayat bisa diambil, maka saya yang menjamin barulah mayat diberikan," ceritanya.

Setelah mayat dikebumikan, Marzarita juga langsung membawa pihak keluarga untuk pergi mengurus segala administrasi di kelurahan untuk kelengkapan uang asuransi dari Jasaraharja. "Saya akan perjuangkan uang asuransi almarhum, besarannya kan lumayan untuk membayar uang rumah sakit," sebutnya dengan penuh optimis.

Selain itu, sebagai kader Partai Hanura, almarhum Syaiful juga menerima Kartu Kader Penggerak Hanura (KKPH) dari Marzarita sebesar Rp9 juta. "Kita tak ingin masyarakat kecil diinjak-injak seperti ini. Jangan gara-gara ekonominya lemah, bisa diperlakukan seenaknya saja. Kedepan kita ingin semua pihak mengawal hak dari masyarakat kecil yang terkesampingkan ini," imbuhnya. (rrm)

Ikuti RiauAktual di GoogleNews

Berita Lainnya

Index