Difasilitasi PT Surya Duma Agrindo (SDA)

Adopsi Manajemen Bagi Hasil Kebun Plasma Sawit, Pengurus KBBDM Stuban ke Kampar

Adopsi Manajemen Bagi Hasil Kebun Plasma Sawit, Pengurus KBBDM Stuban ke Kampar
Pengurus Koperasi BBDM dan rombongan stuban foto bersama dengan pengurus KUD Danau Lancang Indah di Kampar, Kamis (26/2/2020).

Riauaktual.com - Untuk mengkaji managemen pengelolaan bagi hasil kebun plasma sawit, jajaran pengurus Koperasi Bukit Batu Darul Makmur (KBBDM) Kecamatan Bukit Batu Kabupaten Bengkalis dan Unsur Pimpinan Kecamatan, selama dua hari menggelar Study Banding (Stuban) ke Koperasi Unit Desa (KUD) Danau Lancang Indah di Desa Danau Lancang Kecamatan Tapung Hulu Kabupaten Kampar.

Stuban itu difasilitasi oleh PT Surya Dumai Agrindo (SDA) sebagai perusahaan yang mengelola operasional perkebunan sawit sekitar 6000 hektar di Kecamatan Bukit Batu Kabupaten Bengkalis dan 10.000 hektar di Kecamatan Tapung Hulu Kabupaten Kampar Riau.

Rombongan Study Banding Koperasi BBDM bertolak dari Sungai Pakning sejak Selasa (25/2) pagi menuju kota Pekanbaru. Terlihat hadir mengikuti stuban Ketua Koperasi BBDM H. Ismail, Sekretaris Husni Libra, Juru Bicara Sulaiman, Ujang Effendi, Rusdi Ispandi, tokoh masyarakat sekaligus produsen pupuk calnuxan Indonesia H. Muhammad Rafi dan beberapa unsur masyarakat dan jajaran pengurus lainnya


Dari Unsur Pimpinan Kecamatan tampak mengikuti stuban Camat Bukit Batu Taufik Hidayat, Kepala Desa Batang Duku Sapri, Kepala Desa Sungai Selari Baharum, Kepala Kelurahan Sungai Pakning Muhammad Abditiansyah, Kepala Desa Sejangat Iswadi, Kepala Desa Dompas Tarmizi dan Kepala Desa Pangkalan Jambi Novri Jefrika. Selain itu terlihat juga hadir Kepala Dinas Koperasi Usaha Mikro Kecil dan Menengah (Diskop UMKM) Kabupaten Bengkalis Herman Ahmad, Kabid Kelembagaan dan Pengawasan Diskop UMKM Doni dan jajaran.

Sesampainya di kota Pekanbaru rombongan Stuban disambut oleh Direksi dan Managemen PT SDA, antara lain Direktur Sapta Rayendra, Manager Suhartono, Asisten Manager Rachmat Widodo, Staf Okupasi Slamet Widodo, Staf Kemitraan Nurlaili Rahmadani,
dan Humas Regional Bengkalis Asmadi Harun.

Rombongan menginap satu malam di salah satu hotel kota Pekanbaru, sambil melakulan pertemuan dan briefing dengan pihak PT SDA. Pagi hari Rabu (26/2) selanjutnya rombongan Koperasi BBDM bertolak dari Pekanbaru menuju Desa Danau Lancang Kecamatan Tapung Hulu Kabupaten Kampar, untuk melakukan study banding dengan jajaran Pengurus Koperasi Unit Desa (KUD) Danau Lancang Indah.

Sesampainya di Desa Danau Lancang Rabu sore, rombongan stuban disambut oleh jajaran pengurus KUD Danau Lancang Indah antara lain Wakil Ketua Koperasi, Azirman yang juga menjabat Kepala Desa Danau Lancang, Bendahara KUD dan beberapa pengurus lainnya.

Selanjutnya juga terlihat menyambut rombongan dari Kecamatan Bukit Batu tersebut, managemen PT. BSP (anak perusahaan PT SDA) yang mengelola perkebunan plasma sawit, diantaranya
Manager Kebun Saiful azmi, Kepala TU Riwi Chandra dan Asisten kebun.

Dalam kesempatan itu Managemen Perusahaan dan Kepala Diskop UMKM Bengkalis Herman Achmad, SS.i, M.Si mempersilakan kepada pengurus Koperasi BBDM untuk mendengar presentasi, sekaligus tanya jawab terkait managemen pengelolaan bagi hasil kebun plasma sawit kepada pengurus KUD Danau Lancang Indah.

"Silakan berdialog dan lakukan komunikasi aktif dengan pengurus KUD Danau Lancang Indah ini, sehingga pengurus Koperasi BBDM bisa mempelajari dan mengadopsinya sebagai bekal dalam menjalankan managemen pengelolaan pola kemitraan dengan PT SDA ke depan," buka Herman pada kesempatan itu.

Transparan dalam Managemen Pengelolaan, Anggota KUD Terima Bagi Hasil Rp 5 jt sampai 15 jt Perbulan

Dalam Pemaparannya di hadapan rombongan Pengurus Koperasi BBDM dan UPIKA Bukit Batu, Kepala Desa Danau Lancang yang juga Wakil Ketua KUD Danau Lancang Indah Azirman menyampaikan bahwa sejak tahun 2004 lalu, sudah mulai dilakukan konservasi dari perusahaan ke koperasi, sehingga anggota koperasi dan masyarakat yang dipimpinnya sudah menikmati bagi hasil kebun plasma sawit dari PT SDA.

"Saat ini rata - rata setiap KK anggota KUD Danau Lancang Indah memiliki 1 sampai 3 kapling kebun plasma sawit, satu kapling terdiri dari 2 hektar, sehingga mereka menerima bagi hasil mulai dari Rp. 5 jt sampai Rp 15 juta setiap bulannya. Sedangkan gaji pengurus berkisar Rp. 30 juta perbulan," ungkap Azirman

Bagi hasil itu disalurkan setelah dilakukan pemotongan hutang kepada perusahaan terhadap pengelolaan kebun plasma, hasil produksi 70 persennya disalurkan perusahaan ke rekening bank koperasi, dan 30 persen untuk menutup hutang ke perusahaan. Selanjutnya koperasi menyalurkan dana bagi hasil itu kepada rekening masing - masing anggota pemilik lahan kebun plasma sawit.

"Apabila produksi meningkat maka sisa dana kami endapkan di rekening koperasi. Nah jika terdapat taplus, maka anggota tak perlu pinjam ke bank cukup ke koperasi saja," paparnya.

Azirman menjelaskan bahwa perkiraan perhitungan hutang koperasi dan masyarakat terhadap pengelolaan kebun plasma sawit kepada perusahaan per hektarnya berkisar Rp 30 jt, untuk pembayarannya dilakukan bertahap setiap kali panen produksi sawit setiap bulannya. Sedangkan hasil panen sawit kebun plasma berkisar antara 3,5 sampai 4 ton perhektar.

Azirman menjelaskan kesuksesan KUD Danau Lancang Indah dalam managemen pengelolaan bagi hasil kebun plasma sawit dengan PT SDA terhadap anggotanya itu, tidak terlepas dari niat baik, kekompakan dan transparansi kinerja dari para pengurus KUD Danau Lancang Indah yang sejalan dengan pihak perusahaan.

"Jadi dalam menyusun MoU dengan perusahaan kita harus bersikap balance, artinya disamping memikirkan keuntungan koperasi dan anggota, kita juga harus memikirkan keuntungan dan keberlangsungan perusahaan sebagai mitra kerja yang baik," pesannya.

Dia menekankan harus ada kesepakatan yang sama sama menguntungkan, sehingga proses pengelolaan dan pengawasan dapat berjalan dengan baik.

"Untuk poin - poin penting dalam penyusunan MoU antara koperasi dengan perusahaan antara lain terkait pembangunan kebun, pembagian hasil kebun plasma dan proses penyelesaian utang terhadap perusahaan. Oleh karena itu antara pengurus koperasi dengan perusahaan harus kompak, jangan jalan masing - masing. Jadi harus seiya sekata dan seirama," ucap Kepala Desa Danau Lancang ini.

Kuncinya lanjut Azirman pengurus mesti kompak dan berniatlah jujur serta harus memikirkan anggotanya.

"Alhamdulillah berkat adanya bagi hasil kebun plasma sawit KUD dengan PT SDA ini, masyarakat kami sudah terbilang sejahtera, dan kuat dalam ekonomi," tutup Azman.

Menyambut pemaparan dari Pengurus KUD Danau Lancang Indah tersebut, Ketua Koperasi BBDM Kecamatan Bukit Batu Kabupaten Bengkalis H. Ismail beserta jajarannya mengucapkan terimakasih, dia berjanji akan mempelajari dan menerapkan sistem yang serupa dalam memenej pengelolaan bagi hasil kebun plasma sawit PT SDA dengan masyarakat Kecamatan Bukit Batu yang dimulai pada tahun 2020 ini.

"Terimakasih kepada jajaran pengurus KUD Danau Lancang Indah atas ilmu yang diberikan, ini adalah pelajaran yang sangat berharga bagi kami. Kesimpulan yang dapat kami ambil antara lain, pengurus harus kompak, saling harmonis dan saling percaya. Selanjutnya komunikasi dan koordinasi antara koperasi dan perusahaan juga harus berjalan dengan baik dan optimal, untuk membangun mitra kerja baik dan yang saling menguntungkan," tutur Haji Ismail.(rls/Dede)



 

Ikuti RiauAktual di GoogleNews

Berita Lainnya

Index