Disdik: BSM Harus Tunai Tanpa Pemotongan

Disdik: BSM Harus Tunai Tanpa Pemotongan
Kadisdik Pekanbaru Zulfadil. FOTO: riki

PEKANBARU, RiauAktual.com - Dinas Pendidikan Kota Pekanbaru telah melakukan inspeksi mendadak di lima sekolah dasar (SD) negeri di Kota Pekanbaru, Selasa kemarin. Sidak itu bertujuan untuk meninjau secara langsung pendistribusian bantuan siswa miskin (BSM) di lima sekolah tersebut.

Demikian disampaikan Kepala Disdik Kota Pekanbaru Zulfadil, saat dikonfirmasi RiauAktual.com, Rabu (20/11/2013). Dikatakan Zulfadil, dari hasil sidak pendistribusian BSM di lima SD tersebut masih berjalan lancar.

"Saya ingatkan ke semua sekolah agar dapat memahami bahwa program penyaluran BSM itu program secara nasional di bawah wakil presiden. Dalam petunjuk teknis itu bahwa bantuan diserahkan dalam bentuk uang tunai, tak boleh barang," ungkap Zulfadil.

Keterangan Zulfadil ini sesuai dengan desas desus yang diterimanya, bahwa ada sekolah yang memberikan BSM kepada siswa dalam bentuk baraqng atas kesepakatan orangtua murid. Yakni dalam bentuk seragam sekolah, maka Zulfadil saat ini masih terus mencari tahu sekolah mana yang melakukan hal itu.

"Itu salah, saya akan ingatkan karena ini tak boleh salah. Kalau salah ini menyangkut tatanan nasional dan tidak boleh kesalahan dan penyimpanganterjadi," sebut Zulfadil.

Pada hari itu, Zulfadil bersama staf Disdik lainnya melakukan sidak ke lima SDN, diantaranya SDN 04, SDN 30, SDN 31, SDN 47 dan SDN 61. Di sekolah tersebut, Zulfadil menyaksikan secara langsung penyaluran BSM yang dikucurkan dari APBN tersebut.

Untuk besaran BSM yang diterima per murid SD yakni Rp360 ribu, SMP Rp550 ribu, dan SMA Rp750 ribu. "Itu tak hanya negeri, swasta juga dapat," sebut Zulfadil.

Untuk syarat mendapatkan BSM ini, terang Zulfadil, oraqngtua/wali murid memperlihatkan kartu Penjamin Sosial yang didapat sebagai bukti penerima Bantuan Langsung Sementara Masyarakat (BLSM) atau surat keterangan miskin dari kelurahan.

Anak yang telah didata, maka memperoleh bantuan tersebut disalurkan langsung ke rekening siswa dan diambil langsung oleh siswa disaksikan orangtua.

"Dalam penyaluran ini tidak bolah main-main. Kalau ada yang meminta bagian, misalkan guru yang mendampingi anak yang mengambil BSM, silahkan lapor ke kita. Karena tak boleh ada pemotongan apapun," terangnya.

BSM tersebut dipergunakan untuk keprluan siswa di sekolah, seprti pmbelian seragam, sepatu, alat tulir, uag saku, uang kursus dan lainnya.

"Kalau ada hutang di sekolah boleh dibayarkan, tapi harus diterima dulu uangnya secara tunai olh murid nanti baru dibayarkan ke hutangnya di sekolah," tutur Zulfadi menjelaskan.

Jika dalam penerimaan BSM ini disalahgunakan oleh orangtua/wali murid, maka hal itu terlepas dari tanggung jawab sekolah.

"Ada anak celana sekolahnya koyak-koyak, setelah terima BSM masih juga koyak-koyak, itu tanggung jawab orangtua, yang jelas pemerintah sudah memberi bantuan," sebutnya.

Untuk itu, tambah Zulfadil, kepada orangtua murid diharapkan memanfaatkan uang bantuan tersebut untuk keperluan anaknya di sekolah. "Jangan dibelikan rokok atau membayar hutang di kedai, manfaatkan untuk kebutuhan sekolah anaknya," imbuh Zulfadil. (tim)

Ikuti RiauAktual di GoogleNews

Berita Lainnya

Index