MEUREUDU, RiauAktual.com - Menurut Ketua Pimpinan Daerah (PD) TOPAN RI Jamaluddin, menyatakan , cetak sawah baru di kawasan pemukiman Beuracan tidak bisa dimanfaatkan oleh masyarakat akibat tiadanya penyuplaian air, karena cetak sawah baru itu dikerjakan di atas bukit.
Pidie Jaya yang merupakan daerah swasembada pangan serta daerah yang terluas areal pertanian namun kondisi tersebut sangat bertolak belakang dengan kenyataan di lapangan daerah yang punya areal luas mengapa mesti dicetak baru.
Ratusan hektar cetak sawah baru di pemukiman Beuracan, Kecamatan Meureudu, Kabupaten Pidie Jaya, diduga dibangun asal jadi. Diperkirakan lahan itu seluas 200 ha anggaran APBN senilai Rp1,5 M untuk sawah cetak baru proyek tahun 2011 Kecamatan Meureudu, belum dapat digunakan sebab tidak diselesaikan pekerjaannya.
"Kenapa mesti sawah baru harus di pemukiman Beuracan di atas bukit itu," tanya Jamaluddin saat berbincang dengan RiauAktual.com, Selasa (19/11/2013).
Jamaluddin mengaku keluhan masyarakat sudah diterimanya beberapa waktu lalu, bahkan masyarakat mendesak dinas terkait agar segera menyelesaikan cetak sawah baru tersebut. "Sekarang sawah cetak baru itu senilai 1,5 miliar lebih seluas 200 hektar menjadi sia-sia," serunya.
Menurut Bidang Usaha Tani Pengembangan Lahan dan Perlindungan Tanaman Kantor Pertanian Kabupaten Pidie Jaya Burhanuddin, saat dikonfirmasi wartawan menyatakan untuk sawah cetak baru pada tahun 2011 pihaknya tidak mengetahui, "Kalau untuk tahun 2011 lebih baik langsung saja konfirmasi dengan kepala dinas, saya tidak berani bicara,” ungkap Burhanuddin.
Namun kata Burhanuddin, kalau kalau untuk sawah cetak baru tahun 2012 untuk Kabupaten Pidie Jaya, seharusnya 200 hektar dengan anggaran Rp 2 miliar lebih tetapi lahan yang tersedia hanya 50 hektare sedangkan 150 hektar lagi dikembalikan ke provinsi.
"Tahun 2012 di Kecamatan Bandar Baru sawah cetak baru 20 Ha. Dengan anggaran Rp 200 juta, di Desa Dayah Langgieng, di Kecamatan Meurah Dua, sawah cetak baru 30 Ha. Dengan anggaran Rp 300 juta di Desa Sunong," bebernya. (hsb)