Maryana Siap Pindah Dari SDN 034 Taraibangun

Maryana Siap Pindah Dari SDN 034 Taraibangun
Kepala SDN 034 Taraibangun Maryana. FOTO: nova

TAMBANG, RiauAktual.com - Maryana, Kepala SDN 034 Taraibangun yang baru duduk sebagai pemimpin di SD yang terletak di Jalan Sukaramai RT 01 RW 02 Dusun IV Taraibangun sejak 3 bulan silam, mengaku siap untuk pindah dari sekolah tersebut jika memang komite tidak menginginkannya lagi sebagai pemimpin.

Maryana menuturkan hal ini kepada wartawan, usai didatangi Kepala UPTD Kecamatan Tambang Alfian di sekolahnya, Rabu (5/11/2013). Maryana mengaku pasrah jika memang tidak diinginkan lagi di SD yang sudah dirintisnya sejak nol tersebut. Namun, kalau dituding dirinya melakukan pungli, Maryana tidak bisa terima hal itu.

"Kalau memang Yana tidak disukai saya siap pindah, silahkan buktikan apa salah saya, buktikan. Kalau saya tak mau bertegang urat duduk disini. Saya tak ada salah dengan siapapun, dengan Agus saya juga akrab, tapi sekarang kok seperti ini, ya sudah tak apa-apa kalau saya tak diinginkan disini," ungkap Maryana pasrah saat ditemui wartawan di ruang kerjanya siang tadi.

Bahkan, jika memang pungutan Rp10 ribu untuk rapor bayangan itu dinilai pungli, Maryana akan perintahkan bagian bendahara sekolah untuk mengembalikannya. Sebab, kebijakan pungutan Rp10 ribu untuk rapor bayangan itu telah ada sejak sekolah itu berdiri, Maryana pun tak pernah merubah peraturan dan membuat kebijakan baru, karena dinilainya kebijakan yang lama tidak pernah ada masalah.

"Kalau saya lakukan pungli saya kembalikan. Saya tak ada kebijakan baru. Saya tidak terima dibilang melakukan pungli, karena saya baru dan sifatnya masih melanjutkan saja (kebijakan lama). Padahal selama ini saya sebagai wakil kepala sekolah sejak sekolah ini berdiri 2007, tak ada masalah," beber Maryana.

Karena memang dari dulunya sudah berjalan kebijakan yang salah di SD terbut, menurut Maryana ketika dirinya menjadi kepala sekolah maka dirinya yang dapat getahnya. "Siapa saja yang duduk di sini pasti akan kena, kalau tak saya dulu juga kayak gini kondisinya. Karena memang saya tak ada merubah kebijakan lama, pungutan itu dari dulu sudah ada," kata Maryana lagi.

Maryana juga menerangkan, bahwa dirinya memang seorang penggagas pembangunan sekolah tersebut. Dirinya bersama kepala sekolah yang lama Zarmalis, dari awal saat sekolah masih berdindingkan kayu berlantaikan tanah, Maryana sudah di SD tersebut hingga sekarang SD ini berkembang dan maju, bertembokkan satu dan berlantai keramik.

"Kalau kebaikan dan pengabdian saya di sekolah ini tidak dinilai baik, silahkan saja. Tak apa-apa saya pindah. Saya ini PNS, kalau tidak disini saya bisa mengabdi di tempat lain. Sekarang apa yang bisa saya kerjakan maka saya kerjakan, terserah orang menilai apa," pungkasnya. (rrm)

Ikuti RiauAktual di GoogleNews

Berita Lainnya

Index