Riauaktual.com - Nilai Tukar Petani (NTP) Provinsi Riau November 2019 sebesar 97,69 atau naik sebesar 2,34 persen dibanding NTP Oktober 2019 sebesar 95,45. Kenaikan NTP ini disebabkan oleh indeks harga yang diterima petani mengalami kenaikan sebesar 2,34 persen sedangkanindeks harga yang dibayar petani cenderung stabil.

"NTP merupakan salah satu indikator untuk melihat tingkat kemampuan daya beli petani di perdesaan. NTP juga menunjukkan daya tukar (terms of trade) dari produk pertanian dengan barang dan jasa yang dikonsumsi maupun untuk biaya produksi. Semakin tinggi NTP, secara relatif semakin kuat pula tingkat kemampuan," kata Kepala BPS Riau, Misfaruddin Selasa (3/12) kemarin.

Dia menjelaskan, NTP adalah perbandingan antara indeks harga yang diterima petani (It) dengan indeks harga yang dibayar petani (Ib) dan dinyatakan dalam persentase. NTP merupakan salah satu indikator untuk melihat kemampuan daya beli petani di daerah perdesaan, denganmengukur kemampuan tukar produk yang dihasilkan/dijual petani dibandingkan dengan produk yang dibutuhkan petani baik untuk proses produksi maupun untuk konsumsi rumah tanggapetani.

Misfaruddin menjelaskan, pada November 2019, dari 10 provinsi di Pulau Sumatera, ada delapan provinsi yang mengalami kenaikan NTP. Sementara ada provinsi yang lainnya mengalami penurunan NTP. Kenaikan NTP tertinggi terjadi di Provinsi Riau yaitu sebesar 2,34 persen, sebaliknya NTP
Provinsi Bangka Belitung mengalami penurunan terbesar yaitu -3,07 persen.

Dibandingkan NTP provinsi lainnya yang ada di Pulau Sumatera, Riau menduduki peringkat ke-4. Pada November 2019, terjadi deflasi perdesaan di Provinsi Riausebesar -0,02 persen, dengan penurunan indeks tertinggi terjadi pada kelompok bahan makanan.  Nilai Tukar Usaha Rumah Tangga Pertanian (NTUP) Provinsi Riaumengalami kenaikan sebesar 2,27 persen, yaitu dari 109,01 pada Oktober 2019 menjadi 111,48 pada November 2019. (NAT)