Polisi Ungkap Kematian Guru di Dalam Kamar Mes Sekolah

Polisi Ungkap Kematian Guru di Dalam Kamar Mes Sekolah

Riauaktual.com - Seorang guru ditemukan tewas didalam kamar mes Sekolah Indonesian Creative School (SICS). Kuat dugaan, Wahyu Ihdia (36) tewas karena penyakitnya.

Korban pertama kali ditemukan Yenti Widiastuti Kepala Sekolah SICS dan Muhammad Haryono guru olahraga menemukan korban tergeletak dalam kondisi tidak bernyawa di depan pintu kamar mandi, Senin (13/8) sore.

Awal kecurigaan Yenti, saat seluruh majelis guru dan murid mengikuti apel pagi.

Karena melihat korban tidak ikut apel. Lantas Yenti dan Muhammad Haryono sempat menghubungi telepon seluler korban. Namun tidak mendapatkan jawaban, karena hp korban dalam keadaan tidak aktif.

Penasaran kabar berita korban, akhirnya sekitar pukul 09.45 WIB kepala sekolah beserta guru-guru yang lain berinisiatif untuk mengecek korban kekamar nya.

''Saksi menemukan pintu kamar korban dalam keadaan terkunci dari dalam. Dan saat diintip dari jendela, saksi melihat korban sudah dalam keadaan posisi telungkup didepan pintu kamar mandi dengan menggunakan baju kaos oblong biru dan celana pendek warna coklat,'' ujar Kapolsek Bukit Raya Kompol Pribadi.

Setelah menyaksikan temuan itu, kemudian saksi langsung melaporkan ke Polsek Bukit Raya. Selanjutnya petugas piket langsung mendatangi TKP.

''Saksi Muhammad mengaku hari Kamis  sempat berbincang-bincang dengan korban. Saat itu korban mengaku sedang sakit. Sorenya, pada pukul 17.00 WIB korban sempat bertemu kepala sekolah meminta izin tidak masuk hari Jumat tanggal 10 Agustus 2018 karena hendak ke Kantor BPJS mengurus administrasi,'' ungkap Pribadi.

Pribadi juga mengatakan, hasil visum didapati tidak ada tanda-tanda kekerasan di tubuh korban. Selain itu, juga ditemukan banyak obat obatan dikamar korban.

''Dugaan korban meninggal dunia, diperkuat keterangan pihak keluarga. Bahwa korban mengidap penyakit ayan,'' kata Pribadi.

Hal senada disampaikan Kasubdit Dokkes Yanmed Polda Riau, Kompol Supryanto. Bahwa dari keterangan pihak keluarga, korban memiliki riwayat sakit ayan.

Pria berpangkat satu bunga melati dipundaknya itu mengatakan, pihaknya tidak diperkenankan melakukan autopsi. Karena dari penolakan dari pihak keluarga.

Untuk dugaan waktu kematian guru tersebut, Supryanto mengatakan, diduga korban telah meninggal sekitar lima hari sebelumnya.

''Korban hanya kita visum bagian luar. Untuk bagian luar, kita temukan adanya luka goresan di wajahnya,'' sebut Supryanto. (HA)

 

Ikuti RiauAktual di GoogleNews

Berita Lainnya

Index