Abdul Ngaku Tak Tahu Kelaminnya Dipotong Neneng Usai Berhubungan Intim

Abdul Ngaku Tak Tahu Kelaminnya Dipotong Neneng Usai Berhubungan Intim
Abdul Muhyi. int

TANGERANG, RiauAktual.com - Abdul Muhyi (22), korban pemotongan kelamin oleh Neneng binti Nacing, mengaku kini kesulitan buang air kecil. Hal itu dikatakannya ketika ketua majelis Hakim Bambang Edi menanyakan kondisinya saat persidangan di Pengadilan Negeri Tangerang, Selasa (24/9/2013).

"Sekarang bagaimana kondisi kamu? Bagaimana kalau buang air kecil, masih sakit?" tanya Bambang dalam persidangan.

"Sudah sembuh, waktu awal-awal buang air kecil bermasalah. Seperti perempuan, ke mana-mana," tutur Muhyi.

Ditanya apakah kelaminnya bisa disambung kembali, Muhyi menjawab tidak bisa. "Kata dokter sudah tidak bisa disambung, karena waktunya sudah lebih. Saya dua bulan berobat, tapi ya tetap seperti ini," katanya.

Muhyi muncul dalam persidangan untuk memberikan kesaksian. Dalam keterangannya, Muhyi mengaku sudah empat bulan mengenal Neneng. Mereka pun sudah pernah bertemu sebelumnya. Saat peristiwa pemotongan kelamin tersebut merupakan pertemuan yang kedua kali.

"Neneng itu pernah berpacaran dengan teman saya, Azis. Azis sering menggunakan ponsel saya untuk menghubungi Neneng. Lalu saya kenalan dengan dia, dia mengaku namanya Umay. Sudah ketemu dua kali," jelas Muhyi.

Dia menuturkan, saat kejadian naas itu, awalnya mereka janjian untuk bertemu di depan Universitas Pamulang pada 14 Mei 2013 lalu. Kemudian mereka berhenti di kawasan Telaga Kahuripan, Parung, Kabupaten Bogor. "Di situ dia memegang-megang duluan kemaluan saya, awalnya saya malu. Lalu saya cium dia," kata Muhyi.

Kemudian mereka kembali jalan dan menepi di sebuah masjid di kawasan Serua, Tangsel. Muhyi mengaku di sana mereka hanya berciuman di dalam toilet masjid. "Di sana kita istirahat. Enggak ngapa-ngapain, cuma ciuman saja," tukasnya.

Usai dari kawasan Serua, mereka sempat makan nasi goreng di pinggir jalan lalu kembali lagi ke tempat mereka bertemu di depan Universitas Pamulang. Di sana Muhyi mengajak Neneng ke dalam sebuah gang dan sempat melakukan hubungan intim.

"Saya angkat roknya tapi hanya menempelkan kemaluan saya di pahanya sampai keluar (ejakulasi)," paparnya.

Neneng kemudian meminta Muhyi membuka celana untuk melihat kemaluannya. Tanpa diduga, Neneng memotong kemaluannya. Namun, Muhyi mengaku tidak melihat Neneng melakukan hal tersebut.

"Saya enggak lihat, tahu-tahu sakit. Saya tanya kenapa dipotong, kata dia khilaf. Dia lempar potongan kemaluan saya ke belakang," kata Muhyi lagi.

Majelis hakim sempat menskors persidangan. Pasalnya Muhyi mengaku sakit dan tidak konsentrasi sehingga memberikan keterangan berbelit.

Hakim memintanya untuk istirahat sementara di ruang mediasi. Sidang dilanjutkan dengan mendengarkan tiga saksi lainnya. (rrm/mdc)

Ikuti RiauAktual di GoogleNews

Berita Lainnya

Index