Menabung Selama 20 Tahun, Nenek Penjual Bunga Berangkat Haji

Menabung Selama 20 Tahun, Nenek Penjual Bunga Berangkat Haji
Nenek Penjual Bunga Bernama Marsiyem yang Mampu Naik Haji 2018 (foto: Avirista M/Okezone)

Riauaktual.com - Matahari mulai berada di atas, tanda hari sudah siang, saat seorang nenek melintasi Desa Purwokerto, Kecamatan Srengat menggunakan sepeda pancal sederhananya.

Sepintas tak ada yang berbeda dari sang nenek. Namun, Anda akan terkejut ketika mendengar sang nenek merupakan bagian dari calon haji dari Kabupaten Blitar yang akan berangkat ke Tanah Suci pada 15 Agustus 2018 nanti.

Ya, Nenek Marsiyem yang berusia 90 tahun ini berprofesi sebagai penjual bunga kenanga. Bunga kenanga merupakan bunga yang kerap kali digunakan berziarah kubur di pemakaman.

Marsiyem menuturkan setiap harinya dirinya mencari bunga kenanga di tiga desa sekitar Blitar yakni Desa Purwokerto, Karanggayam, dan Pakisrejo. Ia pun harus mengayuh sepeda tuanya sejauh 20 km setiap harinya.

Nenek Penjual Bunga Marsiyem Naik Haji 2018 (foto: Avirista M/Okezone)Nenek Penjual Bunga Marsiyem Naik Haji 2018 (foto: Avirista M/Okezone)

“Saya masih kuat naik sepeda lho. Tiap hari cari bunga kenanga itu keliling desa. Dari Purwokerto, Karanggayam sampai Dusun Lempung Pakisrejo,” jelasnya sambil tersenyum.

Saat ditanya apa resepnya bisa sehat hingga usia tua, dirinya hanya menuturkan bersyukur dan diniati ibadah adalah kuncinya.

“Resepnya bersyukur dan diniati ibadah sama Allah. Sama setiap pagi senam,” tuturnya.

Baginya di usianya yang sudah senja, Marsiyem hanya memfokuskan diri untuk bekerja dan beribadah, terlebih anak tunggalnya sudah berkeluarga.

“Kalau dulu masih kuat sehari 40 km lebih cari bunga. Sekarang sudah tidak ngoyo, golek rejeki sekalian olahraga,” bebernya.

Selama hampir 70 tahun, Marsiyem tak lelah berjualan bunga kenanga. Dari hasil berjualannya ia tabung sedikit demi sedikit. Kini mimpinya berangkat ke tanah suci berhasil ia wujudkan, 20 tahun ia menabung hasil dari penjualan bunga kenanga.

Ia pun membagikan tips terkait kiatnya tersebut. “Seng penting syukur karo ikhlas. Rejeki wes diatur Gusti Allah (Yang penting syukur dan ikhlas. Rejeki sudah diatur Allah),” jelasnya ditemui di rumahnya di Dusun Domot, Desa Purwokerto, Kecamatan Srengat, Kabupaten Blitar.

Menurutnya, bunga kenanga dibelinya dari pemilik pohon seharga Rp18 ribu per kilogramnya, lalu dijualnya ke pengepul seharga Rp19 ribu per kilogram.

Dari keuntungan seribu rupiah per kilogram hasil penjualan bunga kenanga inilah, Nenek Marsiyem berhasil mewujudkan mimpinya memenuhi panggilan Allah ke Tanah Suci.

Marsiyem tercatat sebagai calon jama’ah haji kloter 56 dari 902 calon jama’ah haji asal Kabupaten Blitar. Di usianya yang mendekati satu abad, ia pun menjadi calon jama’ah haji tertua dari Kabupaten Blitar. (Wan)

 

Sumber: Okezone.com

Ikuti RiauAktual di GoogleNews

Berita Lainnya

Index