Walah...Les Kini Dibisniskan Sekolah

Walah...Les Kini Dibisniskan Sekolah
ilustrasi. (int)

PEKANBARU, RiauAktual.com - Selain bisnis jual beli buku yang dilakukan sekolah yang ada di Kota Pekanbaru, kini terkuak lagi modus bisnis baru di sekolah, yakni dengan berkedok les atau belajar tambahan. Dengan adanya les ini, berdampak kepada tidak seriusnya lagi proses belajar mengajar di sekolah. Hal ini juga yang dilaporkan masyarakat kepada DPRD Pekanbaru.

"Sebenarnya tak perlu ada les, belajar selama 5 jam saja di sekolah sudah cukup bagi anak-anak. Ini kita lihat hanya bisnis saja oleh guru, maka kita minta segera dihapuskan dan ditiadakan lagi belajar tambahan," ungkap Anggota Komisi III DPRD Kota Pekanbaru Darnil, Kamis (5/9/2013).

Kepada Dinas Pendidikan Kota Pekanbaru diminta segera membuat peraturan, bahwa sekolah dilarang membuat belajar tambahan atau les di sekolah maupun di rumah. Hal ini akan mengakibatkan, proses belajar di sekolah tak lagi serius.

"Karena anak-anak dan guru beranggapan, tak perlu serius kali belajar karena akan ada les nantinya di rumah ataupun di lokasi lain yang ditetapkan sekolah. Dampaknya memang tak ada yang baik, maka kita berharap agar tak ada les," sebutnya.

Persoalan pendidikan di Kota Pekanbaru, disebut Darnil, kini sudah semakin memprihatinkan. Berbagai lini mengenai pendidikan sudah dibisniskan sekolah. Sebelumnya mengenai jual beli buku oleh sekolah, yang telah jelas melanggar aturan dari kementrian pendidikan nasional.

"Kita memang prihatin dengan kondisi pendidikan di daerah kita ini. Disdik harus tegas lakukan penindakan tegas kepada pelaku yang melanggar. Karena ini menyangkut dunia pendidikan, tak boleh ada bisnis di dalamnya," sebut Darnil.

Politisi Partai Hanura ini menambahkan, buku di setiap sekolah kini juga berbeda tak ada yang sama. Sehingga, kondisi ini memberatkan orangtua murid. Seharusnya, kata Darnil, setiap sekolah dalam satu daerah harus sama buku bacaannya.

"Kalau berbeda-beda seperti ini, tentu memberatkan masyarakat. Seharusnya bisa menggunakan buku yang sudah ada di kakak kelasnya, ini terpaksa beli buku baru lagi karena buku yang lama dan berbeda sekolah, berbeda pula materinya," pungkas Darnil. (rm/bt)

Ikuti RiauAktual di GoogleNews

Berita Lainnya

Index