13 Fakta Pembunuhan Sopir Taksi Online: Pengantin Baru, Mobil Baru dan Profesi Baru

13 Fakta Pembunuhan Sopir Taksi Online: Pengantin Baru, Mobil Baru dan Profesi Baru
Sopir taksi online yang juga pengantin baru ditembak kepalanya. IST

Riauaktual.com - Pembunuhan sopir taksi online, Handarri (27) menyisakan duka mendalam bagi keluarga dan kerabat, terutama istri tercinta, Ulfa.

Ulfa sangat kehilangan. Wanita 25 tahun itu meratapi kepergian suaminya untuk selama-lamanya. Kepergian Handarri telah mengubah status Ulfa menjadi janda dua.

Ulfa menyandang status janda dua hari menjelang Lebaran 2018. Padahal, baru 6 bulan Ulfa dan Handarri merajut kasih, mengarungi bahtera rumah tangga.

Ulfa tak menyangka suaminya meninggal dengan cara tragis. Ia ditembak dan ditusuk hingga meregang nyawa usai mengantar penumpang.

Jenazah korban ditemukan dalam kondisi mengenaskan di Jalan Perum Prona Lestari II, Sepinggan, Balikpapan Selatan, Kaltim, Selasa (12/6).

Berikut 13 fakta pembunuhan sopir taksi online Handarri:

1. Kepala Ditembak
Sopir taksi online ditembak kepalanya di Sepinggan, Balikpapan Selatan. Akibatnya, korban bernama Handari (27) meregang nyawa.
Selain ditembak, Handarri (27) juga ditusuk. Polisi menemukan sejumlah luka tusukan di kepala. Diduga, Handarri hendak dirampok hingga akhirnya dibunuh.

2. Pengantin Baru
Handarri adalalah pengantin baru. Ia baru menikah dengan Ulfa (25) enam bulan lalu. Kini, Ulfa menjanda tenpat dua hari menjelang Lebaran 2018. Warga Perum Korpri RT 63, Sepinggan, Balikpapan Selatan, Kaltim itu hanya bisa nanar menghadapi kenyataan pahit. Suami tercinta meninggal dengan cara tragis.

3. Ditemukan di Semak-semak
Handarri ditemukan tak bernyawa di semak-semak di Jalan Perum Prona Lestari II, Sepinggan, Balikpapan Selatan. Dua meter dari mobil merah miliknya yang terperosok menghantam pohon. Di jalan lumpur yang sepi, pria 27 tahun itu tewas dengan sejumlah luka di bagian kepalanya.

4. Ada Luka Sayatan
Rosidi, ayah korban Handarri mengaku melihat langsung luka yang dialami anaknya. Banyak luka mirip sayatan atau tusukan di belakang kepala hingga dekat telinga. Dari situ, dia berasumsi jika anaknya adalah korban pembunuhan dengan motif perampokan.

5. Pamit Antar Penumpang
Rosidi, ayah korban Handarri menyebut, kejadian bermula saat anak pertama dari dua saudara itu pamit dengan sang istri, Selasa (12/6), sekitar pukul 08.00 Wita. “Dia pamit mau antar penumpang,” kata pria 46 tahun itu.

6. Profesi Baru
Dikisahkan Rosidi, Handarri berprofesi sebagai sopir taksi online. Profesi ini baru dijalani Handarri selama sebulan. Rosidi tak menyangka profesi baru inilah yang menjadi penyebab anaknya meninggal dengan cara sangat tragis.

7. Pegawai Pegadaian
Bekerja sebagai sopir taksi online hanyalah pekerjaan sampingan Handarri. Pria berusia 27 tahun itu memiliki pekerjaan utama sebagai pegawai Pegadaian. Pekerjaan itu telah dijalaninya selama 1,5 tahun. “Taksi online hanya sampingan. Buat tambah-tambah penghasilan setelah menikah enam bulan lalu,” kata Rosidi.

8. Mobil Baru
Demi profesi barunya sebagai sopir taksi online, Handarri membeli mobil berwarna merwah, warna kesuakaan sang istri. Mobil itu dibeli Handarri dua bula lalu. “Mobil yang dikemudikannya baru dibeli dua bulan terakhir,” kata Rosidi.

9. Belum Punya Anak
Handarri dan Ulfa belum punya anak. Setelah menikah, dia hidup di lantai dua bersama orangtuanya di Perum Korpri RT 63, Sepinggan Baru, Balikpapan Selatan.

10. Pelaku Ditangkap
Tersangka pembunuh korban telah ditangkap PJR Ditlantas Polda Kaltim pada Selasa pukul 16.40 Wita. Pelaku bernama Darmadi alias Anca. Dia diamankan di Jalan Soekarno-Hatta Km 51. Tepatnya di Rumah Makan Tahu Sumedang.

11. Ada Bercak Darah di Celana
Polisi melakukan razia kendaraan lalulintas untuk mempersempit ruang gerak pelaku. Hasilnya tidak sia-sia. Polisi berhasil menemukan mobil yang dikendarai pelaku. Tiga orang penumpang termasuk sopir diminta turun. “Ada bekas ceceran darah pada celana jins terduga pelaku,” ungkapnya.

12. Tiga Orang Ditangkap
Tiga orang diamankan dalam kasus pembunuhan Handarri. Ketiganya telah dibawa ke kantor polisi untuk menjalani pemeriksaan lebih lanjut. Para perlaku diduga merampok korban hingga meregang nyawa.

13. Sakit Hati
Dirkrimum Polda Kaltim Kombes Andhi Triastanto melalui Kasubdit Jatanras Kompol Yohanes mengatakan, berdasarkan keterangan pelaku kepada polisi, pelaku menghabisi korban karena sakit hati. “Hasil interogasi sementara, pelaku menyebut dia berselisih paham dengan korban. Sakit hati karena orderannya tak sesuai,” ujar Yohanes.

 


Sumber : kriminologi.id

Ikuti RiauAktual di GoogleNews

Berita Lainnya

Index