PEKANBARU (RA)- Ketua komisi II DPRD kota Pekanbaru, Ir Nofrizal MM, beranggapan, Menjamurnya Pasar kaget di kota pekanbaru memang dilematis. Di satu sisi menguntungkan untuk pertumbuhan ekonomi rakyat, dan memberikan alternatif tempat berbelanja murah bagi masyarakat, namun di sisi lain keberadaannya kerap menjadi biang kerok kemacetan dan membuat kotor kota.
"Saya meyakini Pemerintah Kota dalam hal ini Dinas Pasar dibuat pusing untuk mengatasi hal ini. Relokasi? Bukan pilihan yang mudah. Yang mana kota Pekanbaru juga sampai saat ini belum mampu membangun pasar-pasar tradisional," ujarnya ketika berbincang bersama wartawan, Rabu (14/8/2013) di ruang kerjanya.
Disisi lain faktor menjadi trend nya pedagang berjualan di pasar kaget, karena jumlah manusia terus meningkat, lapangan kerja pun sampai pada titik ketika mereka tak lagi mampu menampung semua angkatan kerja yang ada.
"Karena tidak semua pencari kerja bisa mendapatkan pekerjaan, sebagian mereka pun mencari alternatif lain dalam mencari uang, salah satunya dengan berdagang," ucapnya
Politisi Partai Amanat Nasional (PAN) ini juga berpendapat, antara pedagang pasar kaget dan masyarakat telah terjadi kesaling tergantungan, yang akhirnya pemerintah kebingungan. Meski pemerintah menyadari keberadaan pasar kaget itu melanggar beberapa aturan, mereka juga tidak bisa bebas menindak karena dapat menimbulkan dampak sosial yang lebih parah.
Kita komisi II DPRD selaku mitra kerja dinas pasar sudah kerap kali mengundang pihak dinas pasar untuk membahas langkah yang baik akan keberadaan pasar kaget yang menjamur saat ini. Tapi hal pertemuan dengan Dinas Pasar tersebut belum bisa terlaksana. Kita sudah panggil berulang kali namun mereka enggan untuk hadir.
"Kita sangat sayangkan perihal enggan hadirnya mereka untuk hearing bersama terkait pasar kaget. Padahal hearing nantinya guna mencari langkah yang tepat terkait keberadaan pasar kaget," ungkapnya
Laporan: Doni Dwi Putra