Kisah Tragis, Anak Tega Memutilasi Ibu Kandungnya Sendiri

Kisah Tragis, Anak Tega Memutilasi Ibu Kandungnya Sendiri
Rumah korban mutilasi. FOTO: okezone.com

JAKARTA, RiauAktual.com - Rumah dengan tembok berwarna putih di Jalan Danau Mahalona II Blok E2 No 78 RT 18/RW 04 Benhil, Tanah Abang, Jakarta Pusat itu tampak semrawut. Bongkahan puing bangunan beserta potongan kayu bekas terserak di halaman rumah. Di rumah itulah, tengkorak kepala dan kerangka tubuh RA Sujathun Siti Amini (80) ditemukan.
 
Tengkorak kepala ditemukan di dalam kamar mandi rumah, berwadah baskom plastik. Janda beranak empat itu diduga menjadi korban mutilasi putra bungsunya yang menderita gangguan jiwa, Sigit Indra Tayana(40).  Sigit kini dicurigai sebagai pelaku mutilasi ibu kandungnya itu.

Menurut tetangga korban, Sigit mungkin nekat melakukan hal itu, karena tidak ingin berpisah dengan ibu kandungnya. Kata Bagio, salah satu tetangga korban, Sigit sangat menyayangi ibundanya. Dia tidak pernah melukai ibunya meski dirinya sering kehilangan kontrol.

"Dia memang sering mengamuk, melempari orang dengan batu, memukuli anak-anak, tapi dia tidak pernah memukuli ibunya, dia sayang sama ibunya, nurut omongan ibunya," ujar Bagio, Minggu (14/7/2013).

Bagio menuturkan, meski memiliki empat orang anak, Siti justru memilih tinggal hanya berdua dengan Sigit. Bambang anak pertama Siti telah berkeluarga dan hidup terpisah dari Siti. Sedang anak kedua dan ketiganya, telah meninggal dunia karena kecelakaan.

Di rumah berukuran kecil itu ia menghabiskan masa tuanya dengan mengasuh Sigit. "Kalau mengamuk, pas ibunya panggil dia suruh pulang dia nurut, kalau tidak pulang, ibunya pasti cari-cariin dia," papar Bagio.

Siti, tambah Bagio, selama ini, dikenal sebagai sosok tertutup. Tubuhnya yang renta dan sakit-sakitan itu hanya sesekali terlihat keluar rumah untuk berbelanja sayur atau lauk pauk makan. Namun, sejak dua bulan belakangan, Siti memang tidak terlihat keluar rumah.

Warga baru mengetahui adanya peristiwa mutilasi, saat Bambang yang baru saja pulang dari tugasnya sebagai pelaut, hendak menjenguk  ibundanya, pada Minggu dini hari.

Bambang yang tiba di rumah tak menemukan keberadaan Siti, Bambang pun kemudian mencari tahu dengan menanyakan pada adiknya, Sigit. Saat itu, Sigit yang ditanya Bambang menjawab bahwa ibunya telah meninggal.

Bambang mencari tahu keberadaan ibunya ke tetangga. Namun tak satupun tetangganya yang mengetahui keberadaan Siti. Bambang dan tetangga kemudian masuk ke dalam rumah yang telah berbau busuk itu. Alangkah kagetnya ketika ia mendapati kerangka kepala di dalam baskom dan tulang-tulang yang disusun rapi di dalam rumah.

Sementara itu, Kasubdit Jatanras Polda Metro Jaya AKBP Herry Heryawan mengatakan hasil pemeriksaan sementara menunjukan, Siti meninggal karena sakit.  Sedang menurut pengakuan Sigit, ia tega memotong-motong tubuh ibunya karena tidak ingin kehilangan jasad ibundanya.
 
"Keterangan sementara yang bersangkutan, korban meninggal sejak bulan April. Jadi karena begitu sayangnya Sigit dengan ibunya, saat korban sudah meninggal dipelihara terus olehnya," kata Herry saat ditemui di Polsek Tanah Abang, Jakarta Pusat.

Sumber: Okezone.com
Editor: Riki

Ikuti RiauAktual di GoogleNews

Berita Lainnya

Index