Waspada! Gaya Hidup Pengaruhi Kanker Usus

Waspada! Gaya Hidup Pengaruhi Kanker Usus
ilustrasi. foto/sindonews.com

Riauaktual.com - Kanker kolorektal atau kanker usus besar merupakan jenis kanker yang tumbuh pada usus besar (kolon) atau rektum. Kanker jenis ini bermula dari polip disepanjang dinding permukaan dalam usus besar dan rektum. Polip yang sudah berada selama 5 hingga 15 tahun, kemungkinan besar berpotensi menjadi ganas. 

Sebagian besar masyarakat menganggap bahwa kanker kolorektal erat kaitannya dengan kanker keturunan atau kanker yang terjadi pada usia lajut. Padahal, faktanya bahwa kanker kolorektal juga sangat dipengaruhi oleh gaya hidup.

"10% kanker kolorektal dipengaruhi gen dan 90% lingkungan. Dari lingkungan yang paling besar, diet, alkohol, radang usus tidak diobati, kebiasaan merokok,  makan daging merah, kurang olahraga, makan berlebihan, sejak kecil terpapar junk food, polusi, zat pewarna, kurang makan serat atau makanan berwarna dan obesitas," ujar Spesialis penyakit dalam dari Rumah Sakit Ciptomangunkusumo (RSCM), dr. Nadia Ayu Mulansari, SpPD- KHOM.

"Selain itu, memasak daging dengan suhu tinggi, daging yang dibakar dengan arang. Daging yang ketemu arang itu yang harus dihindari. Bukannya nggak boleh makan daging, tapi cara masaknya harus tepat. Makan tinggi lemak, kurang serat jadi kemungkinan kanker usus besar, konsumsi makanan dengan bahan pengawet seperti bakso dan tahu. Kalau di Indonesia kasus karena daging nggak banyak seperti diluar negeri tapi kontrol terhadap pewarna," tambahnya. 

Faktor lingkungan dan gaya hidup yang tidak sehat memilik pengaruh yang cukup signifikan terhadap kasus kanker ini di Indonesia. "Maka dari itu, pemeriksaan dini atau skrining usus dan pentingnya menghindari faktor risiko dengan melakukan perilaku hidup sehat sangat disarankan untuk mencegah kemungkinan kanker sejak dini," sarannya. 

Hal senada juga diungkapkan oleh Ketua Umum Yayasan Kanker Indonesia (YKI), Prof. Dr. Aru W. Sudoyo, SpPD-KHOM, FACP bahwa pengaruh gaya hidup menjadi penyebab utama terjadinya kanker kolorektal. Padahal, 20-25 tahun lalu, kanked kolorektal belum masuk hitungan 10 besar penyakit mematikan.

"Pelan-pelan kanker kolorektal naik. 20-25 tahun lalu, kanker kolorektal belum masuk hitungan 10 besar. Penyakit ini belum keliatan dengan sosial, ekonomi, hidup masih simple. Belum ada perubahan gaya hidup. Belum ada gerai jual burger. Sekarang kita udah kenal kentang goreng, sandwich, burger. Kita sudah memasuki era mampu secara ekonomi dan berdampak pada penyakit yang didapat dari negara maju, sekarang kita diposisi itu," kata Prof Aru. (Wan)

 

Sumber: Sindonews.com

Ikuti RiauAktual di GoogleNews

Berita Lainnya

Index