Sabarudi: BLSM Tidak Mendidik

Sabarudi: BLSM Tidak Mendidik
Muhammad Sabarudi ST. FOTO: Riki

PEKANBARU, RiauAktual.com - Bantuan Langsung Sementara Masyarakat (BLSM) yang dibagikan kepada masyarakat miskin oleh pemerintah selama tiga bulan dengan besaran Rp150 ribu per kepala keluarga, sebagai kompensasi kenaikkan harga bahan bakar minyak (BBM), dinilai sebagai kebijakan yang tidak mendidik bagi masyarakat.

Seperti yang disebutkan Anggota Komisi IV DPRD Kota Pekanbaru Muhammad Sabarudi ST, seharusnya pemerintah tidak melakukan pemberian BLSM ini karena akan menimbulkan persoalan baru di tengah masyarakat.

"Kita berkaca pada BLT pada 2005 dan 2008 dulu, cenderung tidak tepat sasaran. Ini akan menimbulkan masalah baru di tengah masyarakat, karena dengan memberikan bantuan lewat uang, ini sangat tidak mendidik sekali bagi masyarakat," kata Sabarudi saat ditemui di DPRD Kota Pekanbaru, Kamis (27/6/2013).

Saat ini saja, dalam pembagian beras untuk masyarakat miskin (Raskin), masih sulit untuk mencapai pada sasaran. Masyarakat yang tidak layak menerima Raskin malah mendapat Raskin sementara masyarakat yang seharusnya mendapat Raskin, malah tidak kebagian kupon.

"Dari situ saja kita bisa ambil contoh. Seharusnya pemerintah tak perlu memberikan bantuan seperti itu. Pemerintah hanya perlu menciptakan lapangan pekerjaan dan menjaga kestabilan harga. Kalau diberikan bantuan seperti ini, masyarakat akan terbiasa manja," kata Sabarudi lagi.

Politisi Partai Keadilan Sejahtera ini juga menambahkan, dengan bantuan selama tiga bulan tersebut, hanya mengobati perekonomian masyarakat untuk sementara waktu. Selanjutnya, dampak kenaikkan BBM akan terus dirasakan oleh masyarakat menengah ke bawah.

"Yang tepat itu, pemerintah tidak serta merta menaikkan harga BBM.  Kalaupun pemerintah mau memberikan sesuatu kepada masyarakat, berikan dalam bentuk program yang produktif dan mendidik masyarakat untuk berusaha," imbuhnya.

Laporan: Riki

Ikuti RiauAktual di GoogleNews

Berita Lainnya

Index