Riauaktual.com - Pihak kepolisian masih menyelidiki kasus dugaan perampokan yang menewaskan Suryani alias Ani (45) seorang Pembantu Rumah Tangga (PRT).
Namun dari hasil olah tempat kejadian perkara (TKP), polisi tidak menemukan adanya barang yang hilang.
Kapolresta Pekanbaru, Kombes Pol Susanto mengatakan pihaknya telah meminta keterangan empat orang saksi terkait tewasnya Suryani alias Ani (45).
"Dua diantaranya pemilik rumah (Edi dan Yanti). Serta dua orang warga di lokasi kejadian," kata Santo.
Dia menjelaskan, awalnya saksi Pepen menelpon Evarizal bahwa telah terjadi perampokan di rumah Edi Suwarno. Korban terluka adalah Suryani.
Korban saat itu mengalami luka dan bersimbah darah. Lalu, pembantu rumah tangga tersebut dibawa ke Rumah Sakit Ibnu Sina dalam kondisi koma. Namun sayangnya korban meninggal dunia.
"Dari hasil pemeriksaan pihak rumah sakit, terdapat luka di dagu korban," kata Santo.
Sehingga, jasad Ani dibawa ke RS Bhayangkara Polda Riau untuk dilakukan otopsi.
"Untuk dugaan sementara kasus curas (pencurian dengan kekerasan). Tapi, belum dipastikan karena tidak ada yang hilang," jelas Santo.
Tak hanya itu, pihak kepolisian juga masih menunggu penyebab kematian korban sehingga dapat menentukan dugaan pelaku.
Diberitakan sebelumnya, seorang PRT bernama Suryani alias Ani ditemukan bersimbah darah di rumah warga di Jalan Garuda Kecamatan Payung Sekaki, Pekanbaru, Senin (2/4) sore.
Korban akhirnya tewas setelah mendapat perawatan medis di rumah sakit. Kasus itu diduga kuat perampokan. Namun polisi masih melakukan penyelidikan.
Pasca kasus tersebut, membuat warga heboh. Arus lalu lintas di Jalan Garuda juga sempat macet. (IG)
