Pengamen dan Pencari Bunga Kamboja di Makam Itu Telah Menjelma Menjadi Bintara Polisi

Pengamen dan Pencari Bunga Kamboja di Makam Itu Telah Menjelma Menjadi Bintara Polisi

Riauaktual.com - Namanya Lio Adi Prasetyo. Dia merupakan anggota bintara polisi yang berdinas di Polres Pasuruan.

Belum genap satu bulan, dia berdinas di Polres Pasuruan. Dia baru saja dinyatakan lulus pendidikan.

Siapa sangka, sebelum menjadi polisi, Lio merupakan sosok pekerja keras yang sangat luar biasa.

Perjalanan panjang ditempuhnya untuk bisa mencapai keberhasilannya menjadi seorang polisi. Ia lahir di Sidoarjo, 12 Maret 1997.

Dia merupakan anak pertama pasangan suami istri, Nyarto dan alm Pariani. Ia memiliki satu adik yang bernama Galih Wahyu Iman Prasetyo. Saat ini, adiknya masih duduk di bangku kelas V Sekolah Dasar (SD).

Lio, begitu sapaan akrabnya, mengaku sebelum menjadi polisi, dirinya pernah menjadi pengamen dan pencari kembang kamboja di makam.

“Saya dari SMP sudah bercita-cita ingin menjadi polisi. Tapi saya sadar, orang tua saya bukan siapa-siapa. Saya tidak menyerah dan tetap berusaha,” katanya.

Ia mengaku, orang tuanya ini hanya bekerja biasa.

Ia percaya bahwa tuhan itu maha kaya. Maka dari itu, ia tetap berusaha.

Remaja penyuka olahraga sepakbola ini mengaku mendaftar polisi ini menghabiskan biaya tidak lebih dari sejuta.

Ia menyebut, jika ditotal, biaya mendaftar polisi ini tidak lebih dari Rp 1 juta.

“Uang Rp 1 juta itu hanya untuk keperluan uang saku saya saat tes, biaya fotokopi dan lainnya. Selebihnya, semuanya gratis. Saya tidak dipungut biaya sedikitpun,” tambah dia.

Lio mengatakan, saat tes masuk polisi itu, ia selalu membawa sarapan dari rumahnya.

Ia selalu membawa bekal. Sebelum menjadi polisi, ia sudah bekerja.

Sepulang sekolah, ia selalu menyempatkan diri untuk mengamen.

“Saya pulang sekolah itu ngamen. Hasil dari ngamen, biasanya saya gunakan untuk uang jajan sendiri. Jadi, saya tidak terlalu membebani ayah saya,” tuturnya.

Bahkan, Lio menambahkan, saat malam hari, ia seringkali diajak ayahnya untuk mencari kembang kamboja di makam.

Ia menceritakan, di sepertiga malam, sang ayah selalu membangunkannya.

Setelah itu, ia diminta ayahnya untuk melaksanakan salat tahajud, dan dilanjutkan mencari bunga kamboja.

“Saya tidak terbebani dengan hal itu. Saya justru bangga. Saya bisa membantu orang tua saya mencari tambahan. Setelah bunganya terkumpul, kami menjualnya dan pulang. Hasilnya, kami gunakan untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari,” imbuhnya.

Ia mengaku sangat bersyukur dengan apa yang didapatkannya saat ini.

Ia tidak menyangka bisa menjadi keluarga besar Polri.

Sebelum diterima, ia sempat gagal dua kali mendaftar menjadi polisi.

Lio mengaku ingin menjadi anak yang sholehah, dan berbakti kepada orang tua, serta nusa dan bangsa.

“Menjadi polisi ini saya dedikasikan kepada ayah saya, seorang ayah yang kuat dan mampu memberikan support kepada saya. Ibu saya yang di surga."

"Saya sangat bersyukur bisa menjadi anggota Polri, terima kasih atas kesempatan ini, dan akan saya akan mengabdi ke negeri ini,” pungkas dia. (Wan)

 

Sumber: Tribunnews.com

Ikuti RiauAktual di GoogleNews

Berita Lainnya

Index