Riauaktual.com - Utusan Rusia untuk Uni Eropa (UE), Vladimir Chizhov memperingatkan negara Eropa dan Barat akan respon balasan yang mungkin akan diambil Moskow atas pengusiran ratusan diplomat mereka.

Dalam sebuah wawancara dengan Euronews, Chizhov menyatakan, kekecewaannya dengan fakta bahwa separuh anggota UE mengikuti 'solidaritas palsu' dengan mendukung Britania Raya dalam klaim tak berdasar mengenai keterlibatan langsung Moskow dalam serangan terhadap Sergei Skripal.

Dia menegaskan, Moskow tidak akan tinggal diam melihat ini. "Barat harus mempersiapkan diri untuk menghadapi respon yang mamadai," kata Chizov, seperti dilansir Sputnik pada Rabu (28/3).

Total sudah lebih dari 20 negara yang memutuskan untuk mengusir diplomat Rusia dari negara tersebut. Jumlah terbesar adalah Amerika Serikat (AS), dengan mengusir 60 diplomat Rusia.

Selain negara UE dan Barat, NATO  turut mengusir tujuh orang diplomat Rusia yang bertugas di kantor perwakilan tetap Moskow untuk aliansi tersebut. Hal ini dilakukan NATO sebagai bentuk dukungan pada Inggris, terkait dengan kasus Skripal.

Sekretaris Jenderal NATO, Jens Stoltenberg menuturkan bahwa selain mengusir tujuh orang diplomat Rusia, mereka juga menolak penunjukan tiga orang diplomat lainnya. Hal ini adalah bentuk dukungan NATO pada Inggris, terkait dengan serangan racun syaraf terhadap pembelot Rusia di Negeri Tiga Singa itu.

Stoltenberg juga mengatakan dia telah memotong jumlah orang di misi Rusia dari awalnya 30 orang menjadi 20 orang, dalam langkah terbaru oleh aliansi untuk mengurangi apa yang dulunya salah satu delegasi nasional terbesar di NATO (Wan)

Sumber: Sindonews.com