Riauaktual.com - Kementerian Keuangan (Kemenkeu) telah menyiapkan anggaran untuk mengisi Cadangan Beras Pemerintah yang saat ini defisit. Di mana untuk operasi pasar harus menggunakan Cadangan Beras Bulog.
Untuk mengisi stok Cadangan Beras Pemerintah ini, maka Bulog menyetakan sedang menunggu pencairan anggaran dari Pemerintah.
Direktur Jenderal Anggaran Kemenkeu Askolani mengatakan, pihaknya sudah menyiapkan anggaran dan saat ini tengah menunggi usulan harga pembelian pemerintah (HPP) dari Bulog.
"Kita menunggu usulan. Kalau dananya ada Rp2,5 triliun, tapi mekanismenya kita masih menunggu usulan dari Bulognya untuk itu. Kemudian kita mau lagi melihat dan menghitung standar biayanya HPP-nya," ungkap Askolani di Kemenkeu, Senin (26/3/2108).
Askolani menilai penghitungan perlu dilakukan kembali untuk mengetahui berapa volume yang diperlukan. Jika penghitungan HPP belum selesai dilakukan maka anggaran tidak bisa cair.
"Sebab kalau HPP-nya belum selesai, kita enggak bisa kasih uang Rp2,5 triliun ini. Ini akan menjadi berapa ribu ton berasnya, itu harus kita yakini dulu," jelasnya.
Dia menjelaskan selama Bulog belum memberikan ususlan HPP maka anggaran tidak akan cair. Jika Bulog ingin cepat cair maka bisa segera memberikan usulan HPP-nya.
"Nah Bulog akan usulkan ke kita, baru kemudian kita bahas sambil dia usulkan anggarannya," kata dia.
Sementara itu, anggaran sebesar Rp2,5 triliun ini akan digunakan selama setahun, karena anggaran Cadangan Beras Pemerintah selama setahun sekitar Rp2 tiliun-Rp2,5 triliun.
"Nanti kan di isi sama ini Rp2,5 triliun tadi, itu setara dengan sekitar 200-300 ribu ton. Sekarang masih nunggu usulan dan penetapan HPP-nya," tukasnya. (Wan)
Sumber: Okezone.com
