PEKANBARU, RiauAktual.com - Salah satu bekas gudang bengkel las di Jalan Mawar Indah, Kelurahan Tangkerang Timur, Kecamatan Tenayan Raya, Kota Pekanbaru pagi tadi, Jum'at (7/6/2013) mendadak ramai dikerumuni warga.

Sebuah Bom Latih yang biasa digunakan TNI dengan panjang 120 centimeter, berat 250 Kilogram ditemukan sekelompok pemulung tertanam di tanah kosong bekas bengkel las tersebut. Penemuan bom ini oleh Neli (50) beserta lima orang rekannya sesama pemulung sejak dua pekan yang lalu, namun baru dipublikasikan hari ini.

Awal ditemukannya bahan bom berdaya ledak tinggi ini, Neli dan lima rekannya hendak mencari barang bekas di bengkel las yang tak berpenghuni tersebut. Awalnya Neli cs ini mengira besi panjang berbentuk pohon pisang tersebut merupakan besi bekas yang layak untuk dijual.

"Kami congkel-congkel kok ada besi, kami congkel terus ternyata panang dan akhirnya kami coba angkat tak kuat karena berat sekalu, terus kami kasih tahu ke Pak Haji Rendi salah seorang warga, besi itu ditawarkan ke pembeli besi tua tapi tak laku," cerita Neli kepada sejumlah wartawan dan masyarakat yang menanyainya.

Dalam lapangan tersebut, tampak juga datang aparat kepolisian beserta TNI AU mengamankan lokasi dengan memberi garis batas polisi. Kapten Tech TNI AU, M Norfyanka yang tiba di lokasi penemuan bom menyebutkan, bom seberat 250 Kilogram ini adalah jenis bom latih yang biasa digunakan untuk latihan. Diperkirakan, sudah berusia kurang lebih 20 tahun dan sudah tidak aktif lagi.

"Bom ini akan kita bawa ke markas Lanud untuk kita cek dan kita pastikan melalui alat detektor yang ada di tempat kita," kata Norfyanka.

Penemuan bom latih yang tidak aktif lagi ini mengundang perhatian warga yang melintas di Jalan Mawar indah tersebut. Pengendara memarkirkan kendaraannya dan bergabung bersama kerumunan ini guna menyaksikan penemuan bom itu.

"Wah besar ya, awas meledak nanti, hancur kita semua," kata seorang laki-laki berbadan gemuk yang baru sampai dan langsung mengabadikan temuan tersebut dengan kamera handphone-nya.

Laporan: WN
Editor: Riki