Kisruh Etika Demokrasi di Riau Bergeser Dari Integritas

Kisruh Etika Demokrasi di Riau Bergeser Dari Integritas
ilustrasi. int

PEKANBARU, RiauAktual.com - Pengamat Politik dari Universitas Islam Riau Drs H Zaini Ali MSi mengatakan, fenomena banyaknya partai politik yang mendukung lebih dari satu pasangan bakal Calon Gubernur Riau, dan diterima oleh KPU, merupakan pergeseran perpolitikan dari integritas ke budaya politik transaksional.

"Aturan main harus ditegakkan, biar tertib, tidak menimbulkan masalah kedepannya. Dengan situasi seperti ini, saya lihat ada kecendrungan mematikan lawan dalam pemilihan. Jadi, perpolitikan di Riau sudah bergeser," kata Zaini saat dikonfirmasi melalui selulernya, Kamis (30/5/2013).

Seharusnya, kata dosen pasca sarjana program studi Ilmu Pemerintahan ini, KPU tidak menerima berkas pendaftaran dari bakal calon yang diusung oleh partai yang telah terdaftar sebelumnya. "Seharusnya berkas rusak itu tidak masuk ke kotak, ini berkas rusak diterima juga, maka akan menimbulkan permasalahan di kemudian hari," katanya.

Zaini juga menambahkan, dalam proses verifikasi, KPU seharusnya tidak lagi mencari partai mana yang mendukung bakal calon sebenarnya. Namun, hanya memferivikasi kekurangan kelengkapan data bakal calon, bukan internal partai.

"Kalau sekarang kan tidak, KPU kembali mengklarifikasi ke partai bersangkutan, sebenarnya dukung yang mana. Ini kan KPU keliru, setahu saya, KPU tidak perlu menerima berkas dukungan partai yang jelas-jelas menyalahi aturan," sebutnya.

Laporan: Riki

Ikuti RiauAktual di GoogleNews

Berita Lainnya

Index