Bupati H. Mursini Bersama Para Tokoh di Kuansing Sepakat Perangi Hoax dan Hate Speech

Bupati H. Mursini Bersama Para Tokoh di Kuansing Sepakat Perangi Hoax dan Hate Speech
Bupati H. Mursini foto bersama usai deklarasikan anti hoax

Riauaktual.com - Bupati  Kuansing Drs. H. Mursini, M.Si bersama para tokoh di Kabupaten Kuantan Singingi, sepakat memerangi berita bohong (hoax) dan ujaran kebencian hate speech. 

Kesepakatan tersebut, dideklarasikan dengan pernyataan sikap secara bersama sama membubuhkan tandatangan pada kain spanduk. Baik itu Bupati, Kapolres, tokoh masyarakat, tokoh adat, organisasi kemasyarakatan, paguyuban, tokoh agama, dan tokoh pemuda.

Sebelum deklarasi dilaksanakan, Kapolres Kuansing AKBP. Fibri Karpiananto, SH S.Ik menyampaikan, kegiatan ini kata dia di latarbelakangi untuk melawan hoax dan hate speech yang saat ini sudah beredar di media sosial, sehingga keberadaanya sangat meresahkan masyarakat. Terutama menurutnya informasi yang sengaja direkayasa sedemikian rupa seolah-olah merupakan info yang falid.

"Informasi yang tidak benar saat ini sudah meresahkan masyarakat. Untuk itu berita hoax yang ada secara bersama kita memerangunya," ajak Kapolres. 

Sementara Bupati Kuansing Drs. H. Mursini, M.Si mengatakan, informasi hoax yang paling banyak beredar saat ini adalah di media sosial. Bahkan menurutnya media massa juga menjadi wadah strategis penyebaran berita atau informasi hoax.

"Semestinya media sosial dimanfaatkan untuk mensosialisasikan menyebaran konten positif. Jika hal ini dibiarkan akan membahayakan generasi muda," kata  Bupati.

Untuk mengatasi berita hoax ini kata bupati ada beberapa kiat untuk mengatasinya. Pertama menurutnya jangan terlalu provokatif dalam penulisan judul, sehingga pihak tertentu jadi tertuding. Kemudian untuk Isinya ia menyarakan agar diambil dari berita resmi, tanpa merubah maksud dan tujuan sehingga tidak menimbulkan persepsi liar.

Kedua, ia menyampaikan untuk mencermati alamat portal. Artinya kata Bupati berita yang terbit adalah situs medianya telah terverifikasi dewan pers sehingga bisa dipertanggungjawabkan.

Ketiga, periksa fakta bahwa berita yang ditulis benar berdasarkan peristiwa yang terjadi sesuai kesaksian dan bukti yang sebenarnya. Dan bukan opini yang merupakan pendapat dan kesan dari penulis berita, sehingga cendrung sifatnya subyektif.

Ke empat,  cek keaslian foto. Bupati mengatakan, di era digital ini bukan hanya konten berupa teks yang bisa dimanipulasi melainkan juga konten lain berupa foto dan video.

"Oleh karena itu untuk memerangi hoax dan ujaran kebencian ini, kita harus selaku berpikiran positif terhadap lingkungan sekitar. Jangan hanya diam laku sibuk dengan hal buruk. Untuk itu tingkatkan level pemikiran kritis sebagai upaya memerangi informasi yang keliru, tersebut," pinta Bupati Mursini. (Jk)

Ikuti RiauAktual di GoogleNews

Berita Lainnya

Index