PEKANBARU, RiauAktual.com - Ketua Komisi II DPRD Kota Pekanbaru Ir Nofrizal MM menegaskan, dengan dihibahkannya Rp20 miliar anggaran untuk PD Pembangunan, maka alokasi dana tersebut pada akhir anggaran nantinya harus dipertanggungjawabkan penuh oleh PD sebagai kuasa pengguna anggaran.
Pernyataan ini dikeluarkan Nofrizal pasca wacana sewa 50 unit bus yang akan menjadi Trans Metro Pekanbaru dan dikelola PD Rp7,5 miliar selama enam bulan. Meskipun dalam anggaran Rp20 miliar tidak dibunyikan pemanfaatannya untuk apa, namun secara garis besar, PD harus berhati-hati dalam pemanfaatannya.
"Kita akan lihat dulu bagaimana penggunaan anggaran yang kita hibahkan Rp20 miliar. Sekarang mereka masih menjalankan programnya, kita lihat saja, yang penting, pertanggungjawabannya harus jelas," kata Nofrizal saat dikonfirmasi, Rabu (22/5/2013).
Ditanya setuju atau tidaknya sistem sewa bus yang dilakukan PD Pembangunan, Nofrizal mengaku tidak ingin berkomentar, kembali ia meminta agar PD Pembangunan berhati-hati terhadap hibah tersebut karena pasti akan ada pertanggungjawabannya di kemudian hari.
"Apapun yang mereka lakukan harus ada kajian yang jelas. Misalnya sekarang, outputnya 7,5 miliar rupiah, dengan asumsi tentunya nilai keuntungan harus sepadan dengan output itu. Jangan sampai input lebih kecil dari yang telah kita keluarkan," imbuhnya.
Politisi PAN ini juga menambahkan, meskipun dari awal dulunya Nofrizal mempertanyakan alasan PD menggunakan sistem sewa, namun Nofrizal yakin, kajian yang dilakukan PD sudah matang. Sehingga, jika diminta pertanggungjawaban, PD Pembangunan harus bisa memaparkan pendapatan yang dihasilkan dengan 50 unit bus yang disewa tersebut.
"Kalau misalnya keuntungan nanti nilainya sama dengan output, tentu tidak sepadan. Ya kita berharap agar pengelolaan bus Trans Metro oleh PD dapat berjalan lancar sebagai komitmen pemerintah menyediakan layanan transportasi yang nyaman, meski demikian tentu juga perlu melalui perhitungan matang agar tidak mubazir anggaran yang ada itu," imbuhnya lagi.
Laporan: Riki