Kinerja DKP Pekanbaru Jadi Sorotan

Kinerja DKP Pekanbaru Jadi Sorotan
Sampah. int

PEKANBARU, RiauAktual.com - Rapat Kerja (Raker) Panitia Khusus (Pansus) yang membahas Laporan Kerja Pertanggungjawaban (LKPj) Pemerintah Kota Pekanbaru, Senin (20/5/2013) sempat memanas. Pasalnya, Kepala Dinas Kebersihan dan Pertamanan (DKP) Syafril ketika diberi waktu memaparkan program kerja soal penanganan sampah dan target kedepan tidak sesuai dengan yang diharapkan Pansus karena melenceng kemana-mana.

Pemaparan yang berbelit-belit itu, langsung dipotong oleh pimpinan Rapat, Sahril SH dan meminta agar Syafril lebih memaparkan program kedepan dan memperkenalkan dirinya. Sebab, Kepala DKP ini memang tergolong baru, dilantik pada Januari 2013 lalu, juga tergolong jarang berkoordinasi dengan DPRD Pekanbaru, sehingga sebagian anggota Dewan yang tergabung dalam Pansus tidak mengenal secara jauh rekam jejak Kadis tersebut.

Tidak hanya Sahril yang gerah dengan berbelit-belitnya pemaparan Syafril, anggota Pansus lainnya, seperti Kamaruzaman, dan Muhammad Navis, Aprizal DS, pun ikut mempertegas maksud keterangan yang diinginkan Pansus.

Dalam hal ini juga, anggota Dewan yang tergabung ke dalam Pansus mempertanyakan berapa anggaran yang dicairkan untuk penanganan sampah, dan seperti apa realisasinya dan juga kendala apa yang dihadapi dalam bekerja pun tidak terjawab tuntas oleh Syafril.

"Kita mempertanyakan, apa kiat mereka terhadap sampah yang berserakan di Pekanbaru. Tapi dia mengatakan dia masih baru dilantik, dan belum tahu semuanya. Tentu kita pengen tahu, kiat apa yang akan dilakukan agar sampah tidak berserakan dimana-mana, tapi malah lain pula yang dipaparkannya kemana-mana," kata Sahril yang akhirnya meninggalkan rapat karena harus mengikuti rapat lainnya di DPRD juga.

Tampak hadir dalam rapat itu, Kepala Dinas Tata Ruang Bangunan (DTRB) Firdaus Ces, Kepala Dinas Perhubungan Dedi Gusriadi, Dinas Pasar Julianda, Kepala DKP Syafril, Dinas Koperasi dan UMKM Neng Elida, Dinas Pekerjaan Umum Azmi, Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil dan lainnya.

Soal penertiban sampah ini, memang disebutkan Sahril tidak akan selesai oleh Dinas Kebersihan dan Pertamanan sendiri. Makanya koordinasi antar Satker harus dijalankan. "Harus ada koordinasilah dengan yang lain, seperti camat-lurah, dan para RW yang ada. Kita minta mereka bekerja melibatkan semua pihak, karena itu sebagai perpanjangan tangannya," ungkap Politisi Partai Golkar ini.

Apalagi untuk retribusi, itu dikutip oleh camat dan lurah, tentu ada korelasi soal kinerjanya dengan DKP.  Contoh, sampah di belakang rumah warga, sampahnya sudah banyak menumpuk, tapi tidak tertangani dengan baik. Ini menimbulkan pertanyaan.

"Lalu soal anggaran yang disiapkan, dulu hanya Rp 17 miliar dianggarkan Kota Pekanbaru ini bersih, sekarang dianggarkan Rp 23 miliar sampah tidak bersih, kita meragukan hal ini," keluh Sahril.

Sahril juga mengaku belum tahu rekam jejak Kadis DKP ini seperti apa kinerjanya.  "Katanya dari Dumai, dan baru dilantik. Padahal tadi saya minta dia paparkan program, sementara dia bicara kita cute, karena apa yang disampaikan sudah kemana-mana dan tidak nyambung, sementara waktu singkat, kita kan ada shift juga rapat ini," terangnya lagi.

Ditanya kinerja DKP, Syafril menilai masih belum maksimal sejak dilantik. "Kita contohkan, dekat rumah saya saja, tidak perlu jauh-jauh, apalagi di Panam, dan ini disampaikan juga oleh pejabat, artinya kita berharap kalau dia bekerja sebaik mungkin dengan melibatkan semua pihak," ungkapnya.

Belum lagi jelas dengan kinerja sekarang, Kadis DKP malah pasang target Pekanbaru untuk mendapatkan Adipura Kencana. "Kalau tadi dia sebutkan target mendapatkan Adipura Kencana, saya pikir tidak usahlah dulu mikir itu, biasa-biasa sajalah dulu, yang penting bagaimana Pekanbaru bersih dari sampah-sampah dan kota menjadi bersih. Satker juga harus dibenahilah," pintanya.

Saat dimintai tanggapan soal apa yang sudah disampaikan Anggota DPRD, Kepala DKP Syafril mengelak, ia enggan untuk memberikan jawaban kepada wartawan yang mempertanyakan pernyataan Sahril tersebut. "Nanti saja, saya pusing," tuturnya sembari pergi meninggalkan wartawan.

Laporan: Riki

Ikuti RiauAktual di GoogleNews

Berita Lainnya

Index