Sediakan Tari Telanjang

DPRD Kota Pekanbaru Minta Izin MP Club Dicabut

DPRD Kota Pekanbaru Minta Izin MP Club Dicabut
Tarian Telanjang atau striptise yang disediakan di MP Club. FOTO: int

PEKANBARU, RiauAktual.com - Wakil Ketua DPRD Kota Pekanbaru Dian Sukheri SIp mengaku prihatin dengan pemberitaan media yang mengatakan MP Club menyediakan tarian telanjang atau striptis. Politisi PKS ini meminta Pemerintah Kota Pekanbaru segera mencabut izin MP Club jika terbukti menyediakan tarian telanjang tersebut.

"Dari dulu saya sudah wanti-wanti, perizinan untuk tempat hiburan malam ini harus dipelajari betul. Jangan sampai, kegiatan di tempat hiburan malam ini ternyata merusak citra kota kita sebagai kota yang agamis. Untuk itu, telusuri apakah memang di MP Club itu menyediakan tarian itu, kalau memang terbukti, pemerintah harus cabut izinnya," ungkap Dian saat dihubungi melalui selulernya, Jum'at (17/5/2013).

Masalah tempat hiburan malam, termasuk karaoke keluarga, kata Dian, selama ini DPRD Pekanbaru telah mengkritisi agar dilakukan pemantauan secara rutin. Hal itu untuk menghindari adanya penyimpangan terhadap perizinan yang telah dikeluarkan Pemko Pekanbaru.

"Saya rasa untuk izin menampilkan tarian seperti itu tak ada di Pemko Pekanbaru. Ini jelas menyimpang, apapun alasannya, kita minta ini harus segera disikapi. Selain melanggar aturan, kegiatan ini juga dapat merusak moral dan etika generasi muda kita," sebut Dian lagi.

Dian Sukheri juga meminta dengan tegas kepada aparat penegak Perda di Pemko Pekanbaru, jika keberadaan tarian telanjang tersebut ada buktinya, maka kepada pelaku usaha harus diberikan sanksi jerah. Sehingga tidak ada lagi pengusaha yang berlaku seenaknya di Kota Pekanbaru.

"Sebelumnya kan pernah mencuat juga persoalan tarian ini, kami di DPRD tidak tahu ujungnya seperti apa dan apa sanksi yang diberikan pemerinta. Ternyata, pengusaha tak jerah kan, ini terjadi lagi di MP Club. Saya melihat ini adalah bukti kinerja aparat pemerintah yang melemah, tidak dapat memberikan efek jera terhadap persoalan lama hingga akhirnya mencuat kembali. Saya minta hukum kita harus ditegaskan lagi, kalau menyelesaikan persoalan harus sampai tuntas," imbuhnya.

Beberapa media cetak maupun online sepekan ini menyorot adanya kegiatan hiburan malam di MP Club menampilkan tarian telanjang atau striptis. Bahkan, beberapa laporan investigasi media lokal menemukan fakta tersebut. MP Club yang berada di lantai 5 gedung Mall Pekanbaru ini, saat Band Naff melakukan konser di MP Club tersebut, diselingi dengan sajian tarian striptis, awalnya memang sekedar tayangan sekali lalu untuk mengisi kekosongan dan tidak begitu fullgar.

Setengah jam setelah konser selesai, menurut salah seorang pewarta media online yang melakukan investigasi, berinisial Wan, sekitar pukul 2.00 WIB dini hari, penampilan tarian telanjang ini pun muncul menghibur penonton.

"Hanya berdurasi satu jam, lima orang perempuan bertelanjang ini menghampiri sejumlah penonton yang didominasi pria untuk meminta saweran. Uniknya, salah seorang penari meminta saweran oleh penari ini, penari menarik celana dalam yang tipis hingga memperlihatkan organ vital secara perlahan, selanjutnya, para penonton yang terangsang menyelipkan sejumlah uang pecahan Rp 50 ribu hingga Rp 100 ribu di celana dalam yang telah mempertontonkan alat vital ini," kata Wan.

Menyikapi ini, Pemerintah Kota Pekanbaru mengaku hanya memberikan izin Pub dan Karaoke. Perizinan ini atas nama Muhammad Haris dengan merek usaha Mega Internasional Eksekutif Club nomor izin 005/C/UPT/HO/WK-2005 tanggal 28 Juni 2004. "Jenis usaha Pub dan Karaoke serta video games play station," kata Kepala Bagian Perkotaan Pemko Pekanbaru Syafril Nawawi.

General Manager MP Club Beny Lubis dikonfirmasi melalui selulernya membantah adanya tarian telanjang tersebut. Ia mengatakan hanya ada tarian modern dance yang memang menggunakan costume minim.

"Tak ada saya perintahkan untuk buka, kalau memang ada terjadi saya minta tunjukkan buktinya. Kita hanya ada modern dance, kalau sampai membuka celana dalam itu tak ada kita perintahkan," bantahnya.

Laporan: Riki

Ikuti RiauAktual di GoogleNews

Berita Lainnya

Index