Perang Intelijen di Dunia Maya, Amerika Merasa Terancam Dimata-matai Ponsel China

Perang Intelijen di Dunia Maya, Amerika Merasa Terancam Dimata-matai Ponsel China
ponsel huawei mate 10 pro. ©Getty

Riauaktual.com - Badan-badan intelijen Amerika Serikat seperti NSA, CIA, dan FBI, pertengahan bulan ini menyampaikan kepada Senat soal kekhawatiran beredarnya produk ponsel buatan China seperti Huawei, ZTE, di AS. Alasannya, kata mereka, ponsel itu bisa menjadi alat buat memata-matai rakyat dan pemerintah Negeri Paman Sam.

Badan intelijen itu menyatakan mereka tidak menyarankan rakyat AS memakai produk-produk ponsel buatan Negeri Tirai Bambu.

"Kami sangat khawatir dengan risiko membiarkan perusahaan atau lembaga dari pemerintah asing mengambil keuntungan lewat jaringan telekomunikasi kita," ujar Direktur FBI, Chris Wray, seperti dilansir laman New York Post, pekan lalu.

Wray menyatakan, memberi izin Huawei beredar di pasaran AS bisa membuat China melancarkan aksi mata-mata tanpa terdeteksi.

Perusahaan China seperti Huawei dan ZTE bisa diminta memenuhi permintaan pemerintah mereka untuk memberikan informasi yang diperoleh lewat perangkat ponsel atau jaringan mereka.

Anggota parlemen AS menganggap Huawei dan ZTE punya kaitan dengan intelijen China dan militer. Namun tudingan itu dibantah keduanya.

Menurut kantor berita Reuters, dalam acara Mobil World Congress pekan ini CEO Huawei Ken Hu mengatakan kepada wartawan, semua tudingan itu sama sekali tidak berdasar.

Huawei pada September lalu sempat menyalip Apple untuk menduduki posisi kedua sebagai perusahaan pembuat ponsel terbesar di dunia. Meski produknya tersebar di seluruh dunia, khususnya di Asia, Huawei masih sulit menguasai pasar Amerika.

Huawei berencana meluncurkan ponsel anyar Mate 10 di AS bekerja sama dengan perusahaan telekomunikasi AT&T, namun perusahaan AS itu mundur di saat-saat terakhir karena dilaporkan mendapat tekanan dari parlemen AS.

"Huawei dipercaya oleh banyak pemerintah dan konsumen di 170 negara. Kami berkomitmen terhadap keterbukaan dan transparansi dalam segala hal yang kami lakukan," ujar pernyataan huawei.

September lalu anggota parlemen AS dari Partai Republik Mike Conaway mengusulkan dibuatnya undang-undang yang bertajuk "Pertahanan Komunikasi Pemerintah AS" dengan melarang badan pemerintah menggunakan produk dari Huawei dan ZTE.

"Pemerintah China ingin mencampuri integritas bisnis AS dan memata-matai keamanan nasional kita," ujar Conaway dalam pernyataannya.

"Membiarkan Huawei, ZTE dan entitas lain mengakses komunikasi pemerintah AS akan membuat China mengawasi segala aspek kehidupan kita," kata dia. (Wan)

 

Sumber: Merdeka.com

Ikuti RiauAktual di GoogleNews

Berita Lainnya

Index