Riauaktual.com - Kesetiaan adalah salah satu kunci suatu hubungan bisa bertahan lama. Tak bisa dipungkiri, sulit untuk seseorang memegang teguh komitmennya terhadap pasangan saat bertemu banyak orang. Sebab bisa saja ia tidak sengaja bertemu dengan orang lain yang membuatnya merasa lebih nyaman dan cocok.

Perselingkuhan biasanya terjadi di pihak pria walaupun tidak menutup kemungkinan wanita bisa juga bermain hati. Namun maraknya kasus pelakor di media sosial membuktikan kaum Adam yang lebih sering kedapatan selingkuh. Lantas apa sebenarnya pemicu utama datangnya pelakor yang membuat pria masih melirik wanita lain saat sudah memiliki pasangan?

Menurut psikolog klinis dewasa, Arrundina Puspita Dewi, M.Psi, alasan seorang pria menyelingkuhi pasanganya bisa bermacam-macam.

"Yang jelas ada kebutuhan yang terpenuhi saat berselingkuh dengan wanita lain. Kebutuhan ini bisa bermacam-macam seperti kebutuhan emosional, kebutuhan mendapatkan rasa aman, kasih sayang, untuk tampil menjadi pahlawan, dan lain-lain," tulis Arrundina dikutip dari Okezone.

Berbagai kebutuhan itu biasanya kurang terpenuhi atau mungkin bahkan memang tidak bisa dipenuhi sama sekali oleh pasangan. Alasan tidak terpenuhinya bisa jadi karena suami tidak mengomunikasikan kebutuhannya tersebut kepada istri. Suami mungkin juga memang tidak menyadari memiliki kebutuhan itu, hingga akhirnya bertemu dengan wanita lain yang membuat dirinya merasa dipahami dan menjadi lebih ‘hidup’.

Di sisi lain, perselingkuhan bisa terjadi karena suami merasa kebutuhan seksualnya tidak terpenuhi. Dijelaskan oleh Arrundina secara alamiah sebenarnya otak laki-laki memang dirancang untuk berhubungan seks dengan wanita sebanyak mungkin. Hal ini terkait dengan tugasnya untuk mempertahankan keturunan.

"Semakin banyak wanita yang berhubungan seks dengannya, maka akan semakin banyak gen yang akan ia wariskan. Hanya saja hal ini seringkali dijadikan alasan bagi pria untuk berselingkuh dan merasionalisasi perilakunya agar diterima oleh lingkungan," jelas Arrundina.

Tapi kembali lagi, alasan ini tidak dapat diterima di lingkungan karena ada norma sosial bahwa selayaknya setiap orang hidup bermonogami dengan satu pasangan.

Sumber : okezone.com