Israel-Suriah Memanas, Rusia Minta Semua Pihak Menahan Diri

Israel-Suriah Memanas, Rusia Minta Semua Pihak Menahan Diri

Riauaktual.com - Situasi di Suriah memanas setelah pesawat jet F-16 milik Israel ditembak jatuh oleh gerilyawan yang didukung Iran. Israel melancarkan serangan balasan lewat udara ke Suriah sepanjang Sabtu 10 Februari.

Sebagai sekutu Suriah, Presiden Rusia Vladimir Putin meminta semua pihak untuk menahan diri. Mantan agen KGB itu langsung menelefon Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, untuk menyampaikan pandangannya terkait situasi yang memanas di Suriah.

“Rusia meminta agar semua langkah, yang bisa memicu konfrontasi berbahaya di kawasan, agar dihindari,” ujar atase pers Istana Kepresidenan Rusia, Kremlin, mengutip dari TASS, Minggu (11/2/2018).

Kantor Perdana Menteri Israel menerangkan, Benjamin Netanyahu sepakat dengan Presiden Vladimir Putin bahwa koordinasi keamanan dengan Rusia harus ditingkatkan. Namun, Bibi –sapaan akrab Netanyahu- menegaskan Israel berhak mempertahankan diri akan serangan dari Suriah.

“Saya menekankan saat berbincang dengan Putin bahwa itu adalah hak dan kewajiban Israel untuk mempertahankan diri akan serangan dari Suriah,” ujar Kantor Perdana Menteri Israel lewat pernyataan resminya.

Ketegangan bermula setelah sebuah drone milik Iran ditembak jatuh oleh pasukan perbatasan Israel dengan Suriah karena dinilai melanggar kedaulatan udara. Insiden itu dibalas dengan ditembak jatuhnya sebuah jet tempur F-16 milik Angkatan Udara Israel.

Pada Sabtu, militer Israel mengklaim sebuah helikopter mereka ditembak di Dataran Tinggi Golan oleh drone Iran, yang masuk wilayah udara Israel lewat Suriah. Sebagai balasan, Israel melancarkan serangan udara terhadap fasilitas-fasilitas milik Iran serta menghancurkan pusat kontrol drone.

Pasukan pertahanan udara Suriah kemudian menembak jatuh sebuah jet tempur F-16 lainnya milik Israel. Pilot berhasil keluar meski harus mengalami luka berat. Israel kembali membalas dengan menembaki fasilitas pertahanan udara Iran dan Suriah.

Sebagai informasi, Israel dan Suriah memiliki kesepakatan untuk tidak saling menyerang. Namun, pengaruh Iran yang semakin besar di Suriah membuat Israel waspada, mengingat Teheran adalah musuh besar Tel Aviv di kawasan. Sementara itu, Rusia yang juga sekutu Iran dan Suriah, bersepakat dengan Israel pada 2015 untuk saling bertukar data agar tidak ada bentrokan selama operasi Rusia di Suriah. (Wan)

 

Sumber: okezone.com

Ikuti RiauAktual di GoogleNews

Berita Lainnya

Index