Riauaktual.com - Pembunuhan sadis Auzia Umi Detra (17) pelajar SMAN 4 Kota Bengkulu kelas XI IPA yang dilakukan teman cowoknya, DN (18) warga Jalan Jenggalu, Kelurahan Lingkar Barat masih menjadi perbincangan publik.
Bagaimana tidak, korban yang menghilang sejak Kamis (1/2/2018) sore itu ditemukan di Jalan Pantai Indah RT 8 Kelurahan Sumber Jaya Kecamatan Kampung Melayu atau jalan ke arah Lentera Merah Pulau Baai, Kota Bengkulu sekira pukul 12.00 WIB, kemarin (7/2/2018) dengan kondisi mengenaskan.
Tim Jatanras Polda Bengkulu berhasil mengungkap teka-teki hilangnya hilangnya korban menduga korban sudah lama dihabisi pelaku. Sebab, saat ditemukan tubuh korban sudah tidak utuh lagi, bahkan kepala, tangan dan kaki korban sudah terpisah dengan tubuhnya. Wajah korban pun sudah tidak dapat dikenali lagi.
Berdasarkan penyelidikan yang dilakukan pihak kepolisian, korban dibunuh teman dekatnya. Pelaku ini merupakan salah satu atlet karate dan saat ini tercatat sebagai siswa SMAN 7 Kota Bengkulu.
Kepada polisi, DN mengaku menghabisi nyawa korban karena tidak punya uang untuk membayar sewa kost. Pelaku DN membunuh korban kemudian menjual handphone milik korban Rp900 ribu untuk membayar uang kost. Pelaku DN sengaja tidak menjual sepeda motor korban Honda Beat, memilih meninggalkannya di Lapangan Golf dengan maksud agar diambil orang lain sehingga dia lolos dari kasus tersebut.
Selain itu, DN juga mengaku sengaja mengajak korban ke Lentera Merah Pulau Baai ingin memberikan kejutan ulang tahun kepada korban.
Namun sampai di lokasi, korban dihabisi oleh pelaku DN menggunakan palu. Sebelum dipukul menggunakan palu, tangan korban diikat menggunakan lakban.
“Dari penyelidikan sementara, motif pelaku membunuh korban karena tidak punya uang untuk membayar sewa kost.
Korban ini tinggal sendirian, terpisah dari orang tua,” jelas Kapolda Bengkulu, Brigjen Pol Coki Manurung SH MHum melalui Dir Reskrimum Polda Bengkulu, Kombes Pol Pudyo Haryono didampingi Kasubdit Jatanras, AKBP Max Mariners.
Meski beda sekolah, DN dan korban Auzia sudah kenal sejak SMP dan merupakan teman dekat. Faktor teman dekat tersebut, kemudian dimanfaatkan oleh DN untuk mendapatkan uang untuk membayar sewa kost. Pelaku DN mengajak korban Auzia bertemu, karena sudah akrab, korban Auzia pun tidak menolak saat diajak pelaku DN ke Lentera Merah pada Kamis (1/2/2018) sore setelah pulang sekolah.
Setelah dipastikan korban meninggal, jenazah korban lantas dipindahkan oleh pelaku tidak jauh dari tempat dia dibunuh.
“Korban dibunuh pada Kamis (1/2/2018), dari keterangan pelaku dia melakukan sendirian dengan menggunakan palu,” imbuh Dir Reskrimum.
Meski tubuh korban banyak yang terpisah, Dir Reskrimum menegas hal tersebut bukan dimutilasi.
