Waspada ! Terekam CCTV, Pelaku Remas Payudara Kembali Berkeliaran

Waspada ! Terekam CCTV, Pelaku Remas Payudara Kembali Berkeliaran
Pelaku Peremas Payudara di Depok Terekam CCTV (foto: Apriyadi/Okezone)

Riauaktual.com - Kasus pelecehan seksual dengan modus meremas payudara korban di jalan umum kembali terjadi di Kota Depok. Kali ini, aksi bejat tersebut terekam kamera pengawas atau CCTV di Gang Kuningan, Beji, Depok, Kamis 11 Januari 2018.

Dalam rekaman tersebut tampak pria bermotor Honda Vario meremas payudara seorang wanita yang belakangan diketahui bernama Amanda (22). Sang pelaku lalu melarikan diri ke arah Jalan Raya Margonda. Amanda yang panik berteriak dan berusaha menghubungi seseorang.

"Kejadiannya kemarin siang jam 14:29 WIB di Gang Kuningan tepat di belakang Bank Mandiri. Saya cuma bisa teriak, badan gemetaran dan nangis. Saat itu memang sepi," ujar Amanda sebagaimana dikutip dari Okezone.com, Jumat (12/1/2018).

Ia bercerita, saat kejadian ia hendak menuju Stasiun Pondok Cina. Jalan tersebut merupakan akses satu-satunya dari rumah Amanda menuju Jalan Raya Margonda.

"Saya jalan sendiri sebelumnya sempat ada 3 siswa SMP jalan di depan saya. Saat mereka sudah belok tikungan, ada motor. Saya sudah sempet punya perasaan enggak enak tapi saya cuek dan tetep jalan," terang dia.

Motor pelaku itu, lanjut Amanda, sempat berhenti di tikungan yang sempat dilalui dirinya. "Lama-lama dia jalan deketin saya, saya pikir dia mau tanya alamat kayak ojek online, tapi tahu-tahu tangan kiri dia ngeraba saya," katanya.

Dari penglihatan Amanda, dirinya tidak bisa mengidentifikasi secara jelas wajah pelaku karena tertutup. "Pelakunya enggak begitu keliatan wajahnya karena dia pake masker dan helm. Tapi dia tinggi besar, gemuk pakai Vario B 3027 EAA," jelas dia.

"Yang saya tahu di lokasi itu rawan penjambretan. Makanya ada salah satu rumah warga pasang CCTV," tambahnya.

Sebelumnya, kejadian tak senonoh serupa juga dialami oleh arsitek cantik berinisial CP (23) di Gang Pinang, Beji, Kota Depok. Bukan sekali, kejadian tersebut dialaminya dua kali dengan rentang waktu berbeda.

Mendengar ada lagi korban pelecehan seksual seperti yang dialaminya, ia pun merasa geram dengan ulah pelaku yang diduga sama dan memiliki sindikat dengan orientasi seksual tertentu.

"Kejadian pertama pas bulan puasa kemarin. Terus tiga bulan kemudian sekitar pertengahan September 2017 begitu lagi. Sekarang sudah sekitar empat bulan ada lagi. Sepertinya ini sudah penyakit orientasi seksual tertentu. Pelaku mengincar gang atau jalan sepi," kata CP.

CP menambahkan, ciri-ciri pelaku yang terekam di CCTV seperti dialami Amanda sama persis dengan pelaku yang melakukan pelecehan terhadap dirinya. "Modusnya sama. Plat nomornya mirip ya keliatannya, pernah pakai Honda Beat juga dia," terangnya.

Ia berharap, polisi bisa segera menangkap pelaku karena sudah meresahkan. Terlebih, kata dia, kejadian tersebut sering terjadi namun para korban enggan melapor.

"Ini semacam sindikat lama yang enggak terungkap-ungkap. Pernah juga kejadian di Kober. Temen-temen aku yang ngekost di Gang Pinang juga ada beberapa yang jadi korban. Tapi mereka enggak laporan. Semoga dengan ada bukti CCTV pelaku cepat terungkap. Untuk Pemkot, mohon diperhatikan jalanan sepi dan rawan agar dipasangi CCTV dan dilengkapi penerangan yang memadai untuk malam hari," urainya.

Terpisah, Kasatreskrim Polresta Depok Kompol Putu Kholis Aryana mengatakan, anggotanya sudah melakukan pemeriksaan saksi dan melakukan olah TKP. "Tim lapamgan sedang mengejar pelaku berdasarkan bukti CCTV. Kami temui dan ajak korban untuk membuat laporan polisi," tegas Putu.

 

Ikuti RiauAktual di GoogleNews

Berita Lainnya

Index