PEKANBARU, RiauAktual.com - Anggota Komisi III DPRD Kota Pekanbaru, Bilhaya Athar mengatakan, kondisi yang terjadi di SMA Negeri 10 Pekanbaru, dimana Wakil Kepala Sekolah Bidang Kurikulum Sri Wahyuni memberlakukan didikan terhadap murid SMAN 10 dengan menggunakan ranting kayu untuk tertib masuk ke dalam sekolah.
Sebab, menurut Bilhaya, pendidikan di masa sekarang tidak bisa lagi disamakan dengan pendidikan masa lalu. Saat ini, segala tindakan yang dilakukan guru telah diatur dalam undang-undang. "Kalau dulu kita dihantam, direjam pakai rotan oleh guru karena kita bandel di sekolah, tak ada masalah apa-apa, kalau sekarang sudah beda sistem, ini yang harus dipahami oleh guru untuk menyesuaikannya dengan aturan yang berlaku," ungkap Bilhaya ketika ditemui, Senin (1/4/2013).
Jika dalam pendidikan agama Islam, dalam mendidik anak memang dianjurkan dengan menggunakan kekerasan yang tujuannya bukan untuk menyakiti, melainkan hanya untuk mendidik. Bahkan, dalam sebuah ayat suci Al Qur'an diperintahkan memukul anak menggunakan rotan jika berusia tujuh tahun tidak melaksanakan salat.
"Ini jelas sekali, kalau mendidik itu memang tidak harus lemah lembut saja. Tapi kenyataan sekarang, ketentuan itu dilemahkan oleh aturan di negara kita, salah-salah kalau guru kasar terhadap anaknya, guru yang bersangkutan malah masuk penjara karena dilaporkan atas tindakan kekerasan," kata Bilhaya lagi.
Ditambahkannya, kedepan pihaknya di Komisi III yang membidangi pendidikan ini akan mengupas segala bentuk tindakan yang terjadi dalam dunia pendidikan. Dimana, dari media masa yang disaksikannya beberapa pekan terakhir, dunia pendidikan lebih menonjol diberitakan, bukan karena prestasi melainkan adanya tindakan yang melenceng.
"Sepertinya memang terlalau cepat isu-isu yang terjadi di dunia pendidikan kita ini mengalir ke media. Sehingga terkesan dunia pendidikan kita semakin parah. Padahal ini salah persepsi saja, saya akan imbau kepada kawan yang ada di komisi, ketika ada laporan yang masuk, tidak langsung diespos ke media, kita cari solusi dulu dengan keduabelah pihak," ucapnya.
Laporan: Riki
