Lubang Hitam Berukuran Melebihi Matahari Dipastikan Terlihat 2018

Lubang Hitam Berukuran Melebihi Matahari Dipastikan Terlihat 2018
Lubang hitam. FOTO/ NASA

Riauaktual.com - Tahun 2018 nanti, untuk pertama kalinya, kita bisa melihat lubang hitam. Hal itu terbukti sejak bulan April 2017 lalu, para astronom menemukan lubang hitam besar berukuran seratus ribu kali lebih besar dari matahari.

Para ilmuwan dengan Event Horizon Telescope memaparkan memang kita tidak bisa melihat dengan mata telanjang ataupun teleskop. Namun dengan teleskop milik para astronom, kita bisa melihat gambarnya.

Event Horizon Telescope mulai mengamati lubang hitam supermasif Bima Sakti, yang dikenal sebagai Sagitarius A,

Selama ini, memang para astronom yakin ada lubang hitam di ruang angkasa, tapi mereka belum pernah melihatnya secara langsung. Namun Para astronom menemukan bukti adanya lubang hitam besar berukuran seratus ribu kali lebih besar dari matahari. Lubang hitam itu bersembunyi di antara awan gas beracun yang dekat dengan pusat galaksi.

Mereka hanya memperkirakan keberadaan lubang hitam melalui peristiwa-peristiwa yang terjadi pada bintang dan benda langit lain di sekitar lubang hitam itu sendiri.
Baca juga: Mengenal Lubang Hitam yang Bisa Mengisap Benda Langit di Sekitarnya

Di pusat setiap galaksi di alam semesta, terdapat lubang hitam yang siap mengisap benda-benda langit di sekitarnya. Di galaksi kita juga ada lubang hitam, lo.

Namanya Sagittarius A* yang berada pada jarak 26.000 tahun cahaya dari Bumi. Lubang hitam ini termasuk benda langit dengan jarak yang jauh dari Bumi. Maka itu, selama ini para astronom masih kesulitan untuk mengamatinya.

Sejak bulan April 2017 lalu, para astronom sedang melakukan sebuah proyek untuk mengambil gambar atau memotret lubang hitam Sagittarius A* ini.

 Dalam beberapa bulan terakhir, mereka telah bekerja untuk memproses data awal, data yang ditunggu-tunggu dari teleskop Kutub Selatan tersebut akhirnya tiba di MIT Haystack Observatory, yang berarti, data dari April 2017 telah lengkap.

Kerja sama internasional akan berkembang tahun depan, termasuk penambahan Teleskop Greenland pada 2018. Para peneliti dalam proyek Event Horizon Telescope memperkirakan akan mendeteksi 'siluet dalam cahaya radiasi di pusat Galaksi Bima Sakti', pada 2018.

Sebuah simulasi yang menakjubkan juga diunggah di Twitter. Simulasi itu mengungkap seperti apa lubang hitam jika berada di kondisi yang berbeda, termasuk gambar-gambar terbaik yang ditangkap oleh EHT.

“Sekira panjang gelombang 1 milimeter, cakram tambahan berubah menjadi transparan dan kita bisa melihat siluet lubang hitam, yang mana optimal bagi pengamatan EHT,” menurut tweet Event Horizon Telescope seperti dilansir dari Myspace

Para ilmuwan berharap teleskop ini dapat menangkap peristiwa horizon (event horizon) untuk pertama kali. Teleskop itu bergantung pada jaringan antena radio di seluruh dunia, mulai dari Kutub Selatan, Hawaii, hingga Amerika, dan Eropa.

 

“Saya telah mengatakan sebelumnya, bukanlah ide yang bagus untuk bertaruh melawan Einstein. Namun, jika kami melihat sesuatu yang sangat berbeda dari apa yang kami harapkan, kami harus menilai kembali teori gravitasi,” tutur pemimpin proyek, Sheperd Doeleman, dari Harvard-Smithsonian Center for Astrophysics, di Cambridge.

Di masing-masing stasiun radio ada hard drive besar yang akan menyimpan data. Hard drive ini akan diproses di MIT Haystack Observatory di luar Boston, Massachusetts. Proses tersebut akan memakan waktu lama dan akan selesai pada akhir tahun ini, atau awal 2018. (Wan)

 

 

Sumber: sindonews.com

Ikuti RiauAktual di GoogleNews

Berita Lainnya

Index