Current Date: Selasa, 16 Desember 2025

Biasa Orang Minum 1-2 Liter per hari, Namun Pria Ini Minum Hingga 20 Liter

Biasa Orang Minum 1-2 Liter per hari, Namun Pria Ini Minum Hingga 20 Liter
Pria ini harus minum cairan sedikitnya 20 liter sehari demi bisa bertahan hidup. (Foto: Facebook/Marc Wubbenhorst)

Riauaktual.com - Butuh perjuangan ekstra untuk bisa membiasakan minum 1-2 liter air dalam sehari. Tetapi demi bisa bertahan hidup, seorang pria asal Jerman dipaksa minum air 20 liter sehari.

Bila tidak, pria bernama Marc Wubbenhorst itu bisa sekarat karena dehidrasi. Mengapa demikian? Dikutip dari Oddity Central, ternyata Marc mengidap sebuah penyakit metabolisme langka yang disebut diabetes insipidus.

Rasa haus yang dirasakan Marc juga bukan haus biasa. Konon ini tidak bisa hilang hanya dengan minum 1-2 gelas air saja. Di satu sisi, tubuh Marc tak bisa menyimpan air lama-lama, sebab ginjalnya memfilter cairan tersebut sesegera setelah diteguk.

Itulah sebabnya pengidap diabetes insipidus akan terus mengeluarkan urine dalam jumlah besar, bahkan beberapa saat setelah minum berliter-liter air.

Akibatnya Marc juga tak bisa menahan haus lebih dari sejam karena ia akan memperlihatkan gejala dehidrasi yang buruk seperti bibir pecah-pecah, pening dan sakit kepala, yang umumnya dialami orang-orang yang tidak minum selama 2-3 hari.

Dibandingkan siang hari, malam hari adalah saat terburuknya. Pria berusia 35 tahun itu mengaku tak bisa tidur lebih dari dua jam karena berulang kali harus bangun, minum lalu ke kamar kecil. Dan jika dihitung-hitung, Marc harus ke toilet lebih dari 50 kali dalam 24 jam.

Menurut Marc, kondisi ini dimilikinya sejak lahir. Untungnya Marc tetap bisa beraktivitas atau bekerja, walaupun terbatas. Profesinya adalah seorang arsitek tetapi banyak hal yang menghalangi aktivitasnya semisal perjalanan bisnis yang jauh atau olahraga.

"Saya bisa berkuda, tetapi saya tidak bisa melakukan olahraga seperti sepak bola atau lari karena ini menghabiskan banyak energi," ungkapnya.

Dalam wawancaranya dengan media setempat, Neue Westfalische, pernah suatu ketika Marc terjebak dalam suatu insiden dramatis di mana diabetes insipidus hampir membunuhnya. Saat itu ia harus lembur dan pulang malam tanpa membawa sebotol air. Toh biasanya perjalanan pulangnya dengan kereta tak memakan waktu lama. Namun saat itu, keretanya mengalami kerusakan sehingga kepulangannya tertunda.

Begitu sampai di stasiun tujuannya di Bielefeld, Jerman, Marc sudah memperlihatkan gejala dehidrasi seperti pening dan linglung dan sangat membutuhkan air. Untungnya ia bertemu salah seorang temannya, yang kemudian memberinya air dan menyelamatkan nyawanya.

"Saya ingin semua orang tahu tentang kondisi ini, karena banyak yang belum pernah mendengarnya. Bahkan dokter pun juga tak banyak yang tahu," tuturnya.

Ironisnya, Marc juga diyakini berisiko mengalami kondisi yang disebut 'keracunan air' akibat mengonsumsi cairan dalam jumlah besar namun dalam periode yang pendek.

Kondisi ini mengakibatkan kadar sodium dalam darah meningkat dan pada kasus terburuk, ini bisa fatal atau menyebabkan kematian. (Wan)

 

Sumber: detikhealt

Follow WhatsApp Channel RiauAktual untuk update berita terbaru setiap hari
Ikuti RiauAktual di GoogleNews

Berita Lainnya

Index