Dicurigai sebagai Agen Mata-Mata, Kebanyakan Warga Korut yang Terdampar di Jepang adalah Nelayan

Dicurigai sebagai Agen Mata-Mata, Kebanyakan Warga Korut yang Terdampar di Jepang adalah Nelayan
Perahu yang ditemukan di lepas pantai Jepang yang berisikan jasad yang telah membusuk. (Foto: AFP)

Riauaktual.com - Penjaga pantai di Jepang kini meningkatkan patrolinya. Hal tersebut dikarenakan beberapa minggu terakhir banyak kapal yang berasal dari Korea Utara (Korut) terdampar di pinggir pantai negara tersebut. Otoritas setempat sempat menyangka bahwa kapal tersebut adalah milik mata-mata yang tengah mengawasi Jepang.

Namun kebanyakan kasus, kapal yang terdampar di pantai Jepang ditemukan dalam keadaan nahas. Beberapa awak kapal yang diamankan oleh pihak keamanan Jepang terlihat tertekan, kapal yang rusak dan terbengkalai, bahkan kapal rusak yang berisikan jasad.

Penjaga pantai dan analis Korut menghubungkan kasus lonjakan kapal tersebut dengan alasan yang lebih biasa, seperti dorongan Korut untuk meningkatkan tangkapan ikan pada musim dingin. Namun tetap saja, kekhawatiran terus berlanjut.

"Pemerintah (Jepang) sangat menyadari bahwa ini menyebabkan kegelisahan besar bagi masyarakat lokal," kata Sekretaris Kabinet Yoshihide Suga, dilansir dari Reuters, Rabu (6/12/2017).

"Polisi dan penjaga pantai bekerja untuk mengklarifikasi situasi. Begitu kita memiliki fakta, kita akan merespons dengan tegas," tambahnya.

Terdapat 28 kasus kapal yang terapung di lepas pantai Jepang atau menepi di pantai pada November, kata penjaga pantai, dibandingkan dengan November 2016. Salah satu kapal yang ditemukan adalah kapal kayu setebal 14 meter yang ditemukan di sebelah utara pulau Hokkaido yang berisikan 10 awak kapal.

Sehari sebelumnya, terdapat sepuluh mayat yang ditemukan dalam keadaan membusuk di sebuah kapal kecil yang hanyut di pantai. Di kapal tersebut terdapat jaket pelampung yang bertuliskan huruf Korea.

"Saya tidak memiliki niat untuk memicu kekhawatiran," kata anggota parlemen oposisi Tetsuro Fukuyama kepada parlemen, merujuk pada kasus lain ketika delapan orang yang mengatakan mereka berasal dari Korut ditemukan berkeliaran di sepanjang pantai.

"Bagaimana dengan risiko orang-orang ini, jika mereka adalah agen khusus, menepi tepat pada saat beberapa operasi militer sedang berlangsung?" ujarnya.

Sebelumnya, penemuan jasad tersebut dianggap akan menambah kegelisahan yang meningkat di Jepang dan Korea Selatan (Korsel) mengenai program senjata nuklir Korut setelah Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump kembali memasukkan Korut sebagai negara sponsor terorisme, yang memungkinkan pemerintah AS untuk memberlakukan sanksi tambahan. (wan)

 

Sumber: okezone.com

Ikuti RiauAktual di GoogleNews

Berita Lainnya

Index