Edan! Acara Amal Kok Diisi Joged Porno, Lihat Videonya

Edan! Acara Amal Kok Diisi Joged Porno, Lihat Videonya
Joged porno di Les Bali dikecam

Riauaktual.com - Acara amal, Trail Adventure yang digelar untuk menggalang dana bagi pengungsi Gunung Agung berbuntut panjang.

Acara amal yang digelar di Desa Les, Kecamatan Tejakula, pada Minggu (19/11) lalu itu dikecam lantaran agenda pementasan Joged Bumbung diwarnai dengan joged porno.

Akibatnya, penyelanggara acara amal Trail Adventure mendapat hujatan dari berbagai pihak.

Pementasan joged bumbung porno di sela acara Trail Adventure terbongkar setelah seorang netizen bernama Arta Wan mengunggah tayangan tersebut di akun facebooknya.

Sontak saja, sejak diunggah pada Minggu (19/11) lalu sudah mendapat komentar hingga ribuan kali dan dibagikan sampai belasan ribu kali.

Dalam tayangan tersebut, terlihat jelas seorang penari joged menari bersama para pengibing peserta tracker.

Sayangnya, gerakan tak senonoh justru ditunjukkan baik penari maupun pengibing. Mereka dengan leluasa menari dengan gaya erotis.

Penari joged Bumbung seolah tak terganggu dengan aksi para pengibing yang terkesan melecehkan. Sialnya, saat acara itu banyak penonton dari kalangan anak-anak menyaksikan adegan tak pantas itu.

Tak sedikit dari penonton yang terlihat mengabadikan joged porno itu degan menggunakan HP. Mereka seolah larut dalam alunan gamelan tarian pergaulan yang ditarikan dengan tak beretika.

Ketua Panitia acara Gede Adi Wistara (30) menyebutkan, acara ini melibatkan hingga 700 tracker dari seluruh Bali. Mereka menjajal route di seputaran Desa Les yang memang perbukitan.

Dipilihnya Desa Les sebagai lokasi acara Trail Adventuer tersebut lantaran di desa itu pula para pengungsi asal Karangasem ditampung.

“Ini acara amal, untuk penggalian dana bagi pengungsi. Acaranya juga dibuka sama Kepala Dinas Perhubungan (Kadishub),” aku Adi Wistara, saat dikonfirmasi melalui saluran telepon, Jumat (24/11) kemarin.

Pria asal Banjar Kangin, Desa Les ini membeberkan seusai para tracker menjajal seputaran Desa Les, mereka kemudian disuguhkan acara hiburan.

Acara tersebut bertempat di lapangan eks penampungan pengungsi, Dusun Pangumbahan, Desa Les. Mulai dari dangdut dan tarian Joged Bumbung pun menghibur ratusan tracker dari berbagai penjuru di Bali.

Awalnya, sebut Wistara para penari joged bumbung menari biasa sesuai pakem, tidak ada gerakan erotisnya. Namun, setelah semakin sore, rupanya para penari dan pengibingnya melakukan larut dalam gerakan tak senonoh.

“Joged itu ditarikan oleh empat penari. Ditarikan sekitar jam 3 sore. Bahkan awalnya mereka menari biasa, sesuai pakem. Tidak ada gerakan erotisnya. Tapi saat mau menari agak porno, saya saya langsung tarik, bilang porno. Panitia juga sudah mengingatkan agar tidak porno,” kilahnya.

Penari Joged Bumbung itu, sambung Wistara ia sewa dari Desa Sinabun dengan sewa Rp 300 ribu setiap penari. Panitia pun menyewa empat orang penari.

“Sebenarnya saat perjanjuan sewa, panitia tidak ada yang meminta untuk menari porno. Mungkin karena euforia saat pentas sehingga bablas jadinya. Menarinya agak porno” imbuhnya.

Namun, lantaran sudah viral di media sosial, Wistara pun mengaku tak menyangka akan menjadi heboh.

“Kami sangat menyayangkan pihak yang mengunggah di medsos. Mereka kok tidak memvideokan saat penari menarikan secara normal (sesuai pakem, Red). Justru hanya mengunggah yang porno saja. Jadi kan seolah olah jogednya porno,” ujarnya kesal.

Bahkan saat dihubungi, pihaknya tengah memberikan klarifikasi di Polsek Tejakula, terkait acara yang bikin heboh tersebut. Pihaknya pun meminta agar kasus ini agar tidak dibesar-besarkan.

“Ini saya sekarang (kemarin, Red) masih di Polsek Tejakula memberikan klarifikasi. Mohon agar tidak dibesar-besarkan lagi. Saya sudah minta maaf kepada masyarakat. Juga di medsos sudah klarifikasi. Intinya panitia tidak ada unsur kesengajaan. Kita sudah mencegah. Hanya euforia saja,” tutupnya.

Berikut video joged porno dalam acara amal di Les Bali:


Sumber : pojoksatu.id

Ikuti RiauAktual di GoogleNews

Berita Lainnya

Index